Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pesawat Intai TNI AU Akan Patroli Udara Saat Pelantikan Presiden
18 Oktober 2024 1:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari ANTARA, pesawat dengan nomor registrasi AI-7303 itu sudah parkir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis (17/10).
"Pesawat Boeing intai ini lengkap dengan kameranya bisa mengawasi ibukota, pergerakan di bawah, dan itu bisa dipancarkan ke tiga titik, yaitu ke (posko) di Medan Merdeka Barat, ke (gedung) Subden Mabes TNI Merdeka Barat, dan ke Kantor Komando Operasi Udara Nasional sebagai penjaga wilayah kedaulatan udara (Indonesia)," kata Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi usai meninjau kesiapan alutsista TNI AU.
Boeing intai TNI AU ini serupa dengan pesawat boeing yang diterbangkan maskapai sipil. Tapi, di dalam pesawat itu terdapat piranti canggih untuk misi pengintaian (inteliggence, survei, and recconaissance/ISR). Belum lagi perangkat sensor SLAMMR, yang bisa mengawasi perairan seluaas 85.000 mil per jam.
ADVERTISEMENT
Lalu ada sistem navigasi INS LTN-72R yang terintegrasi dengan GPS, saluran telepon yang terhubung langsung dengan komando pusat, dan radar double agent AN/APS-504 (V)5 yang mampu memetakan wilayah hingga 256 Nautical mile (Nm).
Tedi menyebut Boeing intai itu menjadi satu dari delapan pesawat angkut TNI AU yang dikerahkan untuk operasi pengamanan VVIP acara pelantikan presiden-wakil presiden.
Sejumlah pesawat angkut itu mencakup TNI AU C-130 J Super Hercules A-1343 dari Lanud Halim Perdanakusuma, satu Boeing 737-400 untuk angkutan VIP, dan dua pesawat CN295.
Selain itu TNI AU juga menyiapkan delapan helikopter yang antara lain terdiri atas dua H225M Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, dua heli NAS 332 Super Puma dari Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, dan dua heli NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 45 Lanud Halim Perdanakusuma.
Dari jajaran heli NAS 332 Super Puma, ada satu helikopter yang disiapkan untuk evakuasi medis (medevac).
ADVERTISEMENT
"Kami siapkan ini, sudah lengkap dengan mini ICU (unit perawatan intensif)," ucap Tedi Rizalihadi.
Sementara itu, heli H225M Caracal yang dipersiapkan TNI AU juga dilengkapi persenjataan untuk mengantisipasi ancaman low-speed.
"Ini lengkap dengan senapan-nya, ada (senjata laras putar) gatling gun, ada senapan lainnya. Jadi ini adalah wujud kesiapan kami," ujar Pangkoopsudnas.