Pete Buttigieg, Menteri Perhubungan Pilihan Joe Biden dari Komunitas LGBT

23 Januari 2021 9:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pete Buttigieg, Menteri Transportasi AS. Foto: Stefani Reynolds/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pete Buttigieg, Menteri Transportasi AS. Foto: Stefani Reynolds/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Desember 2020 lalu telah mengumumkan Pete Buttigieg sebagai calon menteri perhubungan. Buttigieg merupakan saingan Biden dalam kompetisi pencalonan presiden dari Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Buttigieg merupakan mantan Wali Kota South Bend, Indiana. Pada usianya yang baru 39 tahun, ia membuat gebrakan dengan maju sebagai kandidat calon presiden, meski pada akhirnya kalah saing dari Biden.
Dikutip dari Reuters, dipilihnya Buttigieg sebagai calon menteri mencatatkan sejarah baru di kabinet pemerintahan di AS. Bila mulus, ia merupakan calon pertama yang berasal dari komunitas LGBT yang akan disetujui oleh senat.
"Saya mencalonkannya sebagai Menteri Perhubungan karena posisi ini percabangan dari berbagai tantangan dan kesempatan," kata Biden, 16 Desember 2020 lalu.
"Pekerjaan, infrastruktur, kesetaraan, dan iklim, semua berkumpul di Departemen Perhubungan. Letak dari beberapa rencana ambisi pembangunan kami agar lebih baik," sambungnya.
Sebenarnya, Buttigieg dikabarkan menempati sejumlah posisi di pemerintahan Biden. Namun belakangan, sinyal mengerucut kepada posisi Menteri Perhubungan. Penunjukan Biden terhadap Buttigieg pun bukan tanpa sebab. Buttigieg dinilai memiliki andil besar dalam kampanye Biden di minggu-minggu akhir jelang pemilihan.
ADVERTISEMENT

Pujian Atas Pencalonan Buttigieg

Seperti yang diketahui, Buttigieg berasal dari Komunitas LGBTQ. Human Rights Campaign (HRC) merupakan organisasi terbesar untuk kelompok LGBTQ di AS, memuji penunjukan Buttigieg. Begitu juga sikap Buttigieg, yang disebut terbuka dan jujur tentang identitasnya dan bersuara mendukung komunitas.
“Suaranya sebagai pendukung komunitas LGBTQ di ruang Kabinet akan membantu Presiden terpilih Biden membangun kembali bangsa kita dengan lebih baik, lebih kuat, dan lebih setara dari sebelumnya,” kata Alphonso David, presiden kelompok tersebut.
Pete Buttigieg, Menteri Transportasi AS. Foto: Stefani Reynolds/Pool via REUTERS

Kinerja Buttegieg Dipertanyakan

Meski Buttigieg saat ini dipandang layaknya bintang yang tengah naik daun, tentu dalam karier politik, tak sedikit yang menentang nominasinya. Sejumlah kelompok progresif mengkritik catatan kinerjanya tentang pemenuhan hak-hak sipil.
Hal serupa pun kerap disuarakan saat Buttigieg berkontestasi di pemilihan calon presiden dari Demokrat. Ia menghadapi serangan dari aktivis Afrika-Amerika yang berpendapat ia belum cukup banyak bekerja mengurangi rasisme sistemik di South Bend saat menjabat wali kota.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dalam hal membantu penduduk kulit hitam dalam merevitalisasi ekonomi kota. Dia juga dikritik atas penembakan yang menyebabkan kematian seorang pria kulit hitam oleh polisi di South Bend. Buttigieg juga dinilai tidak tegas mendorong keberagaman di dalam unit Kepolisian South Bend sehingga rasisme pun bertahan di sana.
Posisi sebagai Menteri Perhubungan dinilai akan memberi ruang bagi Buttigieg dalam mengentaskan permasalahan kondisi sosial, ekonomi, hingga lingkungan. Adapun pencalonan Buttigieg disebut sebagai upaya Biden menghadirkan keragaman di kabinet.

Tantangan Sebagai Menteri Perhubungan

Bila nantinya resmi menjadi Menteri Perhubungan, Buttigieg punya tugas berat yang menanti. Diberitakan Reuters, Buttigieg kemungkinan akan mengawasi sebagian besar rencana ambisius Biden di sektor infrastruktur. Seperti membangun 550 ribu stasiun pengisian kendaraan listrik hingga peningkatan pengeluaran untuk proyek kereta api cepat.
ADVERTISEMENT
Buttigieg pun akan menghadapi tantangan dalam penerbangan, termasuk rencana di Kongres untuk merombak cara Administrasi Penerbangan Federal mengesahkan pesawat baru. Hal ini menyusul dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX yang menyebabkan pesawat itu dilarang terbang selama 20 bulan.
Dia juga harus memutuskan bagaimana mengawasi mobil dengan sistem autodrive dan sistem bantuan pengemudi seperti autopilot TSLA.O Tesla Inc. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, sebuah badan Departemen Perhubungan, belum memiliki administrator soal itu.
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memerangi pandemi penyakit virus korona (COVID-19). Foto: REUTERS / Jonathan Ernst

Sidang Kelayakan

Pada 21 Januari 2021 lalu, Buttegieg menjalani sidang kelayakan dan verifikasi di Senat, yang akan menentukan apakah ia disetujui jadi Menhub atau tidak. Memulai perkenalan, ia memperkenalkan suaminya yang bernama Chasten Buttigieg.
Dalam sidang tersebut, sejumlah hal dibahas. Mulai dari program kerja Buttigieg hingga terobosan-terobosan di bidang transportasi yang akan ia tempuh, salah satunya soal pendapatan.
ADVERTISEMENT
“Kita perlu melihat setiap pertanggungjawaban, mekanisme pendapatan yang layak kita semua bisa sepakati," kata Buttigieg.
Jawaban itu, direspons pertanyaan dari Senator Republik Mike Lee yang bertanya apakah pendapatan yang dimaksud oleh Buttigieg mencakup kenaikan pajak bensin.
Buttigieg menjawab, "itu mungkin, tentu saja banyak negara bagian telah mengambil langkah itu termasuk saya, tapi itu bukan satu-satunya pendekatan (cara)".
Ia membeberkan kemungkinan menaikkan pajak bahan bakar tersebut, untuk menambah pendapatan bagi perbaikan infrastruktur seperti jalan raya.
Namun demikian, usai sidang, juru bicara Buttigieg berusaha mengklarifikasi pernyataan tersebut. “Berbagai opsi harus tersedia untuk memastikan kami dapat berinvestasi di jalan raya dan menciptakan lapangan kerja, tetapi meningkatkan pajak bensin tidak termasuk di antaranya," sebagaimana dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Diketahui, kongres tidak menaikkan pajak bensin federal dari angka 18,4 sen per galon sejak 1993. Pajak itu sekarang hanya bernilai 10,2 sen setelah disesuaikan dengan inflasi. Itu merupakan salah satu dari banyak hal yang dibahas dalam sidang tersebut.
Terkait dengan program, seperti dilansir dari Washington Post, ia merujuk pada keinginan bipartisan, yang dalam istilah politik gabungan dua partai, dalam mengubah dan meningkatkan infrastruktur AS. Ia mengatakan, kebijakan transportasi yang baik dapat memainkan peran yang tidak kalah penting dalam mewujudkan mimpi AS.
“Namun saya juga menyadari bahwa kebijakan terburuk mereka yang salah arah dan kehilangan peluang dalam transportasi dapat memperkuat ketidaksetaraan ras dan ekonomi, dengan memecah atau mengisolasi lingkungan dan merusak peran dasar pemerintah dalam memberdayakan orang Amerika untuk berkembang,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lantas apakah Buttigieg akan lolos sidang kelayakan dan verifikasi Senat untuk melenggang sebagai Menteri Perhubungan?