Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PKB soal Gabung Koalisi Besar: Budi Arie Terlalu Dini Buat Kesimpulan
20 Maret 2024 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah mempertanyakan pernyataan Menkominfo sekaligus Ketum Projo Budi Arie Setiadi yang menyebut PKB bakal bergabung koalisi besar dukung Prabowo-Gibran. Katanya, tak ada korelasinya.
ADVERTISEMENT
"Lagi pula dalam kapasitas apa beliau berstatement demikian? Beliau itu menteri, fokus aja urus tugas-tugasnya di pemerintahan," kata Luluk melalui pesan singkat, Rabu (20/3).
Selain itu, Luluk menegaskan, sampai saat ini proses Pemilu 2024 masih berjalan. Bahkan, nanti juga akan ada masa sengketa.
"Proses Pemilu belum selesai dan langkah-langkah hukum atau politik kemungkinan juga berjalan. Maka terlalu dini jika Budi Arie membuat kesimpulan," ucapnya.
Terakhir, menurutnya, permasalahan koalisi adalah ranahnya ketua umum. Ia tak bisa berkomentar panjang lebar.
"Terkait koalisi saya enggak bisa jawab. Pertama, itu kewenangan ketua umum," kata Luluk.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memanggil dua menteri PKB, Mendes Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziah ke Istana, Senin (18/3).
ADVERTISEMENT
Menkominfo sekaligus Ketum Projo Budi Arie menyebut, pemanggilan ini bisa diartikan sebagai salah satu sinyal persatuan karena menurutnya sinyal persatuan nasional itu penting.
“Ya sinyal, bahwa persatuan nasional penting,” kata Budi saat ditemui di kompleks parlemen, Selasa (19/3).
Saat ditanya apakah persatuan yang dimaksud adalah konsolidasi kembali PKB dan koalisi pemerintah alias Koalisi Besar, Ketua Projo itu menjawab diplomatis.
“Gini, negara kita memang memerlukan persatuan nasional untuk menjadi negara maju,” katanya.
“Jadi upaya apa pun untuk membangun negara kita memang memerlukan persatuan nasional untuk menjadi negara maju,” lanjut Budi Arie.