Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Partai koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno diprediksi akan berpencar setelah koalisi Adil dan Makmur membubarkan diri. Meski begitu, Sekjen PKS Mustafa Kamal menyatakan partainya akan tetap setia bersama Gerindra.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan meninggalkan Pak Prabowo dan tidak akan meninggalkan Gerindra. kami akan selalu bersama," kata Mustafa di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
Mustafa berharap kesetiaan itu diikuti oleh partai pendukung lainnya yakni PAN, Demokrat, dan Berkarya untuk tetap bersatu dengan Prabowo dan membangun subtansi politik baru. Apalagi, kata dia, dalam pertemuan dengan Prabowo partainya telah menyampaikan sikap yang akan diambil ke depan.
"Kami berharap kepada seluruh parpol agar bisa begitu khususnya di Koalisi Adil Makmur dalam agenda politik bersama. Kita cari substansi dan akan saling mendukung untuk visi Indonesia adil makmur," ucapnya.
"Kami ada harapan yang sudah disampaikan pada Prabowo, tapi semuanya akan kami kembalikan pada Prabowo. Sekali lagi, kami akan tetap setia," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata dia, suara internal partai tidak terlalu berbeda dengan sikap yang akan diambil PKS. Menurutnya, PKS akan menjalankan fungsi sebagai penyeimbang demokrasi.
"Sejauh ini kita ada kebersamaan yang tergabung dengan konstituen, rasanya ya kalaupun ada pendapat, itu tidak pada perbedaan yang sifatnya pokok. Saya lihat, kami cenderung memilih untuk menjalankan fungsi penyeimbang bagi demokrasi yang ada. Kami lihat, fungsi ini perlu diambil dan tidak kalah mulia," ujarnya.
Menurut dia, PKS tak ingin terbuai dengan tawaran transaksional jabatan untuk tidak melakukan kritikan terhadap pemerintahan.
"Sekali lagi, jangan dikalahkan dengan politik transaksional. Kritik-kritik pada pemerintahan hari ini, bisa dijawab oleh pemerintah ke depan untuk kebaikan Indonesia," pungkasnya.