Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Dewan Pengurus Wilayah (PKS) DKI Jakarta menyayangkan keputusan Gerindra yang mendadak mengajukan empat kandidat wakil gubernur (Wagub) . Ketua Bidang Humas DPW PKS DKI, Zakaria Maulana Arif, mengingatkan sejak awal Gerindra sudah menyepakati Wagub DKI merupakan jatah PKS.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah kesepakatan dan sudah ini fatsun politik, secara etika, sudah disampaikan Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto) ini adalah hak PKS," ujar Zakaria kepada kumparan, Sabtu (9/11).
Zakaria menekankan, saat posisi Wagub DKI kosong ditinggalkan Sandiaga Uno, Gerindra langsung meminta PKS untuk mengajukan dua nama. Bahkan, kata Zakaria, Gerindra DKI meminta dua kandidat dari PKS, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, untuk mengikuti fit and proper test.
"Kemudian berjalannya waktu, kita sebagai pengusung dan yang disampaikan Pak Prabowo adalah PKS (untuk Wagub), ya, kita berupaya untuk menjalankan prosesnya, karena masih dalam koridor teman sekutu, gitu," tutur dia.
Padahal, kata dia, dua nama yang dipilih PKS, yakni Syaikhu dan Agung, memiliki kompetensi di bidangnya dan memahami seluk beluk anggaran. Namun, ia menyayangkan proses pemilihan di DPRD yang kian berlarut.
ADVERTISEMENT
"Ada FPT, monggo. Saat itu, kami kira itu formalitas dan enggak terlalu rumit, ternyata perjalanannya luar biasa," tambahnya.
Kendati demikian, Zakaria mengaku PKS sudah menerima surat dari Gerindra terkait empat kandidat tersebut. Surat yang dibuat pada 17 Oktober itu dikirim sekitar beberapa hari lalu.
Terkait langkah selanjutnya, Zakaria mengaku masih akan menunggu sikap DPP.
"Sampai hari ini DPW PKS blm terima arahan definitif terkait empat nama itu. Tapi saya pastikan surat dari Gerindra sudah sampai ke Pak Presiden (Sohibul), sedang dibicarakan," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI, M. Taufik, menegaskan partainya tidak mencederai kesepakatan yang telah dibuat. Namun, Gerindra mengajukan nama lagi karena ingin segera proses pemilihan Wagub DKI rampung.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada ingkar janji, apa ingkar janji? Enggak ada yang ingkar janji, kita ini itu sudah tanda tangan itu pengajuan yang pertama. Ini kenapa gini? Karena kita lihat setahun macet masa mau kita biarin? Ingkar janjinya di mana?" kata Taufik kepada wartawan, Jumat (8/11).
Alasan Gerindra mengajukan empat figur baru itu lantaran sudah setahun lebih pembahasan wagub tidak mengalami kemajuan.
"Kemudian kita melihat setahun ini macet. Kalau macet mestinya secara apa? Ini harus kita evaluasi dong. Macetnya kalau evaluasi itu kan cuma dua pendekatannya, satu pada figur, dua pada komunikasi. Di DPRD enggak cuma Gerindra sama PKS, ada fraksi lain gitu," jelas Taufik.