PKS Sindir Pesawat RI-1 Dicat Merah: Hiburan bagi Rakyat yang Terkena Pandemi

5 Agustus 2021 12:59 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Langkah Istana menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk mengecat pesawat kepresidenan terus mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Apalagi pengecatan pesawat presiden dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Sukamta bahkan menyindir agar Istana sekalian juga mengecat mobil kepresidenan.
"Mungkin itu maksudnya agar pesawat kepresidenan tampak lebih gagah, lebih baru, dan bernuansa keIndonesiaan yang kuat sehingga perlu dicat ulang dari warna biru ke merah putih," kata Sukamta dalam keterangan yang diterima kumparan, Kamis (5/8).
"Bagus juga kalau dengan semangat yang sama mobil kepresidenan yang baru, Mercedes yang dibeli tahun 2020 yang lalu, dicat merah putih," tambahnya.
Presiden Joko Widodo (kiri) berada di dalam mobil kepresidenan saat tiba di gerbang Tol Kramasan di Desa Ibul Besar III, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (26/1). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Anggota Komisi I DPR ini menilai pasti akan menjadi hiburan bagi rakyat yang kini tengah kesusahan akibat dilanda pandemi COVID-19.
"Pasti akan lebih tampak gagah dan nasionalis, sehingga bisa menjadi hiburan tersendiri bagi rakyat yang sedang terkena pandemi. Lumayanlah walaupun rakyat susah, kalau melihat pesawat dan mobil kepresidenan jadi ikut bangga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menilai jika pemerintah memiliki keinginan tidak membuang-buang anggaran untuk pengecatan, seharusnya bisa dialokasikan ke hal-hal yang lebih berguna. Apalagi dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Bisa kalau mau. Kan semua tergantung political will. Selama ini pemerintah sudah melakukan penyesuaian anggaran kok," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan anggaran pengecatan sudah disusun sejak 2019, yang artinya sebelum pandemi COVID-19. Anggaran yang dikeluarkan untuk pengecatan juga berkisar Rp 2 miliar.