PM Finlandia Diminta Ambil Tes Narkoba Akibat Kontroversi Video Pesta yang Viral

19 Agustus 2022 4:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Politikus oposisi meminta Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, untuk melakukan tes narkoba setelah rekaman yang menunjukkan dirinya berpesta beredar secara daring pada Kamis (18/8).
ADVERTISEMENT
Seruan itu datang dari pemimpin partai oposisi, Riikka Purra. Sejumlah lawan politik lainnya juga mendorong usulan tersebut kepada Marin. Anggota Parlemen Finlandia, Mikko Karna, menyarankannya agar menjalani tes narkoba secara sukarela.
Desakan tersebut menyusul perdebatan atas rekaman yang tersebar di media sosial pada Rabu (17/8). Marin terlihat menari sambil menyanyikan lagu dengan sesama politikus dan selebriti.
Bersama lima orang lainnya, Marin tampaknya mengadakan pesta di rumah pribadi. Sebagian menganggap perilakunya tidak pantas mengingat jabatan Marin. Kelompok konservatif menyoroti tarian wanita berusia 36 tahun itu.
Sebagian warga lain membela haknya mengikuti aktivitas maupun kegemaran untuk melepas penat. Mereka menekankan, dia hanya bersukaria dalam acara pribadi dengan orang terdekat.
Walau begitu, percakapan yang terekam justru mengambil pusat perhatian. Sebab, seorang teman Marin terdengar meneriakkan 'jauhojengi' yang berarti 'geng tepung' dalam bahasa Finlandia.
ADVERTISEMENT
Pengguna media sosial menafsirkan istilah tersebut sebagai bahasa gaul atau slang untuk kokain. Namun, Marin membantah keras tudingan-tudingan terhadapnya.
Perdana Menteri Finlandia terpilih, Sanna Marin. Foto: Vesa Moilanen/Lehtikuva/via REUTERS
Marin menjelaskan, mereka memang mengonsumsi alkohol selama acara berlangsung. Tetapi, dia membantah menggunakan maupun menyaksikan penggunaan narkoba oleh temannya.
"Tidak ada yang saya sembunyikan. Saya tidak pernah menggunakan narkoba dan karena itu saya bersedia menjalani tes," jelas Marin, dikutip dari AFP, Jumat (19/8).
Ini bukan pertama kalinya Marin menjadi sasaran kritik lantaran mengadakan pesta. Pada Desember 2021, Marin juga menghadapi kontroversi usai mendatangi sebuah klub malam.
Pasalnya, dia berpesta meskipun telah melakukan kontak dekat dengan individu yang positif COVID-19. Dalam permintaan maafnya, Marin menjelaskan bahwa dia tidak menyadari telah terpapar corona. Kendati demikian, dia tidak mendapati hasil positif setelahnya.
ADVERTISEMENT
Jajak pendapat saat itu mengungkap, dua pertiga responden meyakini bahwa dia telah melakukan kesalahan serius. Tetapi, Marin masih mengantongi popularitas dengan julukan 'politikus keren'.
Marin merupakan perdana menteri termuda Finlandia. Saat dilantik pada Desember 2019, dia masih berusia 34 tahun. Terlepas dari kritik seputar kebiasaannya berpesta, Marin mengatakan bahwa dia tidak akan mengubah kepribadiannya.
"Saya memiliki kehidupan keluarga, saya memiliki kehidupan kerja, dan saya memiliki waktu luang untuk dihabiskan bersama teman-teman saya. Hampir sama dengan banyak orang seusia saya," terang Marin.
"Saya akan menjadi orang yang sama persis seperti siapa saya sampai sekarang dan saya berharap itu akan diterima," ungkap dia.