PM Kanada: Pembantaian Bayi & Perempuan di Jalur Gaza Harus Dihentikan!

15 November 2023 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri upacara peringatan di Universitas Alberta. Foto: REUTERS/Candace Elliott
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri upacara peringatan di Universitas Alberta. Foto: REUTERS/Candace Elliott
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang selama ini membela Israel, sekarang mulai mengkritik zionis. Trudeau menyerukan pembantaian terhadap perempuan dan bayi di Jalur Gaza harus dihentikan. Ia mendesak Israel semaksimal mungkin menahan diri demi melindungi warga sipil di wilayah kantong tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sedikitnya 11.320 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel — termasuk 7.750 di antaranya perempuan dan anak-anak.
Dikutip dari Anadolu Agency, seruan Trudeau disampaikan dalam konferensi pers di Provinsi British Columbia, Kanada, pada Selasa (14/15).
Menyinggung soal tragedi kemanusiaan yang belakangan ini menerpa rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Al-Shifa, Trudeau mendesak Israel untuk menahan diri semaksimal mungkin.
"Saya mendesak Pemerintah Israel untuk menahan diri secara maksimal. Dunia menyaksikannya di TV, di media sosial. Kami mendengar kesaksian para dokter, anggota keluarga, para penyintas, anak-anak yang kehilangan orang tua mereka," ucap Trudeau.
Di dalam dan sekitar RS Al-Shifa, pertempuran semakin berkecamuk sejak Rabu (15/11) dini hari. Laporan Al Jazeera menyebut, tank-tank milik Israel telah mengepung kompleks rumah sakit disusul puluhan tentara penjajah mulai membombardir beberapa bagian gedung.
Seorang wanita menggendong anak di lokasi pengungsian di tengah serangan Israel, berlindung di tenda kamp di pusat yang dikelola PBB, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 30 Oktober 2023. Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Padahal, menurut Hamas, masih ada sekitar 650 pasien dan 5.000 hingga 7.000 warga sipil terjebak di dalam RS Al-Shifa sampai saat ini. Mereka berupaya bertahan hidup tanpa akses listrik, kekurangan makanan dan air bersih, serta tanpa bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Pejabat Palestina mengatakan, mereka tidak ada pilihan lain selain berlindung di sana lantaran drone dan sniper milik Israel seolah sudah siaga untuk menembak siapa pun yang keluar dari kompleks rumah sakit.
"Dunia sedang menyaksikan hal ini," lanjut Trudeau.
"Pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak, bayi-bayi — ini harus dihentikan," tambahnya.
Pemimpin berusia 51 tahun itu memperingatkan, harga keadilan tidak bisa dibayar dengan berlanjutnya penderitaan warga sipil Palestina — yang sudah dijajah Israel selama puluhan tahun.
"Bahkan perang pun ada aturannya. Semua nyawa yang tak berdosa memiliki nilai yang sama, baik warga Israel maupun Palestina," tegas Trudeau.
Sebelumnya, Trudeau membela habis-habisan Israel. Dia mengatakan, serangan Israel merupakan hak membela diri dari serangan Hamas dan menyangkal Israel mengebom rumah sakit.
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem, Selasa (24/10/2023). Foto: Christophe Ena/Pool via Reuters

Makin Banyak Pro-Israel yang Berani Mengkritik

Dengan makin adanya kritikan Trudeau ini, maka pemimpin Barat yang kini berani bersuara sedikit keras kepada zionis semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, PM Prancis Macron mengatakan, Israel harus berhenti mengebom Gaza dan membunuh warga sipil.
Dikutip dari Reuters, Macron mengatakan "tidak ada pembenaran" atas pengeboman tersebut dan mengatakan gencatan senjata akan menguntungkan Israel.
Meskipun mengakui hak Israel untuk melindungi diri mereka sendiri, tapi Macron mendesak Israel untuk menghentikan pengeboman di Gaza yang telah menewaskan 11 ribu lebih warga sipil.