Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nining Suryani (44) menyulap kamar mandi SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, menjadi tempat tinggal. Ruangan berukuran 4x4 meter yang terdiri dari dua toilet itu dimodifikasi agar Nining dan suaminya, Ebi Suhaebi, serta dua anaknya, bisa memiliki sebuah 'rumah'.
ADVERTISEMENT
Sebagian ruangan ia sekat agar bisa memasak dan salat. Sementara dua toilet di dalamnya tetap bisa digunakan murid dan guru di sekolah tersebut.
Nining adalah seorang guru honorer yang telah mengabdi selama 15 tahun di SDN Karyabuana 3. Kondisi ekonomi yang tak memungkinkan keluarganya untuk mengontrak rumah petak membuat ia bersiasat.
"Sudah hampir dua tahun tinggal di sini (toilet). Mau bagaimana lagi, kami tidak punya rumah untuk ditinggali," ujarnya kepada kumparan.
Sebelumnya, Nining dan keluarganya memiliki rumah semi-permanen di lahan warisan orang tua mereka. Lokasinya tak jauh dari SDN Karyabuana 3. Akan tetapi, rumah Nining roboh ditiup angin puting beliung pada tahun 2017.
Nining lalu memutuskan untuk tinggal di rumah orang tuanya. Namun, lantaran malu masih tinggal bersama orang tua, akhirnya Nining memilih tinggal di kamar mandi tempat ia bekerja.
ADVERTISEMENT
Upah yang diperoleh Nining selama menjadi guru honorer hanya Rp 300 ribu dan dibayar tiga bulan sekali. Sementara suaminya bekerja sebagai pekerja kebun dengan upah tak menentu.
“Saya mah enggak kerja, paling kuli ke kebun. Istri yang kerja sebagai guru (honorer), kalau gaji mah, yah tiap bulan ada, ini mah tiga bulan sekali baru (gajian) itupun tidak banyak paling Rp 300 ribu,” kata Ebi.
Iuran untuk Nining
Kisah Nining yang menyedot perhatian banyak pihak ini membuat sejumlah guru di Kecamatan Cigeulis bergerak untuk iuran memberikan rumah layak kepada Nining. Sekretaris Camat Cigeulis, Encep Hadikusuma, langsung berdiskusi dengan pihak sekolah SDN Karyabuana 3.
"Kami sudah sepakat, baik dari kecamatan maupun para guru untuk iuran," kata Encep, saat ditemui di kantornya, Selasa (16/7). "Kebetulan mereka punya tempat (lahan)".
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Sekolah, Sukron, sempat melarang Nining untuk tinggal di kamar mandi sekolah. Sukron menyarankan Nining menempati lokasi lain di sekolah asalkan tidak berdekatan dengan kamar mandi.
"Dulu juga dilarang untuk tinggal di WC, jangan di sana, di belakangnya saja," kata Sukron. Namun Nining bersikukuh tetap tinggal di dalam kamar mandi sekolah.
Solusi untuk Nining
Bupati Pandeglang Irna Narulita terkejut saat mengetahui ada tenaga pendidik di daerahnya yang kesulitan. Alih-alih memberikan solusi, Irna malah menyalahkan anak buahnya.
"Saya marahi camat. 'Kamu (Camat Cigeulis, Kosasih) digoreng-goreng media baru bereaksi'," ujar Irna, Selasa (16/7).
Menurut Irna, kasus Nining bisa diatasi jika seorang camat peka terhadap pekerjaannya. . Irna memastikan pihak kecamatan dan PGRI Pandeglang akan menggalang dana untuk membantu guru honorer itu merenovasi rumahnya.
ADVERTISEMENT
"(Camat) koordinasi yang urgent-urgent dengan Dinas Perumahan dan Permukiman dan Dinsos. Jadi yang harus diselesaikan, selesaikan. Semua ke Bupati," ujarnya.
Status honorer Nining sampai ke telinga JK
Setelah mendengar kabar itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintah saat ini selalu berupaya untuk mengangkat guru sebagai tenaga pengajar. Meski begitu, para kandidat harus mengikuti seleksi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengajar.
"Itulah kenapa pemerintah mengangkat guru setiap tahun, cukup besar. Itu sampai 100.000 setiap tahun. Namun juga harus melalui seleksi-seleksi yang baik, karena kita bukan hanya memburu jumlah guru, tetapi juga kualitas guru," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (16/7).
JK yakin Nining sudah mengabdi dengan baik. JK berharap Nining dapat segera diterima dan diangkat menjadi PNS jika Nining meningkatkan kemampuannya.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin Bu Nining ini juga sudah berusaha dengan baik. Namun juga kriteria-kriteria yang ada harus dipertahankan karena kita ingin juga kualitas pendidikan baik. Tapi saya juga yakin Ibu Nining (jika) berusaha meningkatkannya pasti akan terpilih (jadi PNS) pada waktunya," jelas JK.