Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
Kali ini seorang polisi dilaporkan menembak hingga tewas remaja kulit hitam berusia 16 tahun. Insiden itu berlangsung di Ohio, Selasa (20/4/2021) waktu setempat.
Penembakan terjadi selang beberapa saat usai pengadilan menjatuhkan vonis bersalah terhadap Derek Chauvin. Eks polisi itu merupakan pelaku pembunuhan terhadap warga kulit hitam, George Floyd.
Kematian Floyd memicu demo anti-rasialisme di seantero AS dan berbagai wilayah dunia.
Sementara itu, dari laporan berbagai surat kabar lokal di Ohio, insiden bermula saat polisi merespons panggilan darurat yang melaporkan upaya pembunuhan dengan senjata tajam oleh korban penembakan.
Wali Kota Colombus Andrew Ginther mengakui kejadian berdarah itu disebabkan aksi polisi.
"Seorang wanita muda kehilangan nyawa secara tragis," kata Ginther seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Ginther memastikan, seluruh anggota polisi yang bertugas dipasang kamera tubuh. Badan Investigasi Kriminal Ohio (BCI) juga telah memulai investigasi.
"Kami akan membagikan informasi sesegera mungkin setelah tersedia," ucap dia.
"Saya minta warga untuk tetap tenang dan izinkan BCI mengumpulkan fakta," sambung dia.
Meski polisi belum mengungkap keterangan, surat kabar Columbia Dispatch menulis gadis 16 tahun itu bernama, Hazel Bryant. Remaja tersebut tinggal di panti asuhan.
Keterangan saksi mata kepada Columbia Dispatch, Bryant saat dikepung polisi menjatuhkan senjata tajam yang dipegangnya. Meski demikian, polisi tetap melepaskan tembakan.