Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Polisi Bongkar Tenda Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Kampus Top California
6 Mei 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi membersihkan tenda aksi mahasiswa pro-Palestina di University of Southern California (USC), salah satu kampus top di negara bagian itu, tanpa melakukan penangkapan, Minggu (5/5).
ADVERTISEMENT
Pembubaran itu dilakukan menyusul bentrokan di kampus-kampus Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Dikutip dari Reuters, protes sempat mengancam beberapa universitas yang akan menyelenggarakan wisuda pada Sabtu (4/5).
Polisi memasuki area kamp USC pada pukul 5 pagi waktu setempat. Mereka bekerja sama dengan Departemen Keamanan Publik untuk meratakan tenda usai para pendemo meninggalkan tempat dengan damai.
“Pengambilalihan kampus bergerak ke arah yang berbahaya selama beberapa hari terakhir,” tutur Presiden USC, Carol Folt.
Hal tersebut menjadi penyebab pihaknya meminta intervensi polisi. Dia juga mengatakan, kamp tersebut dibersihkan secara damai dan tanpa penangkapan, dalam waktu 64 menit.
Dalam intervensi di USC pada April lalu, polisi menangkap 93 orang ketika para demonstran menyerah tanpa perlawanan.
ADVERTISEMENT
Situasi ini kontras dengan keadaan yang terjadi di kampus-kampus lainnya, setidaknya dua ribu orang ditangkap imbas kerusuhan di Columbia hingga University of Texas.
Minggu lalu, para demonstran pro-Israel bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. Polisi menangkap lebih dari 200 orang dan meratakan perkemahan pro-Palestina pada Kamis (2/5).
Rektor UCLA, Gene Block, juga membentuk Kantor Keamanan Kampus baru dan menunjuk seorang pemimpin, mantan kepala polisi Sacramento Rick Braziel, untuk mengurus bentrokan itu.
“Kampus kami terguncang oleh kejadian-kejadian yang mengganggu rasa aman dan merusak kepercayaan dalam komunitas kami,” kata Block, Minggu (5/5).
Kerusuhan tersebut membuat Senator AS dari Partai Demokrat, Bernie Sanders, membandingkan protes di kampus AS dengan protes terhadap Perang Vietnam. Saat itu, aksi mahasiswa berkontribusi pada keputusan Presiden Demokrat, Lyndon Johnson, untuk tidak mencalonkan diri kembali pada 1968.
ADVERTISEMENT
"Ini mungkin Vietnam-nya Biden," kata Sanders.
Ketua tim nasional kampanye Biden, Mitch Landrieu, menolak perbandingan tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang berlebihan.
“Namun, bukan berarti ini bukan masalah yang sangat serius,” kata Landrieu kepada CNN, seperti dikutip dari Reuters.
Bentrokan sengit antara pengunjuk rasa dan pengunjuk rasa lawan juga terjadi di University of Mississippi pada Kamis (2/5). Kerusuhan itu memicu kecaman luas setelah video viral menunjukkan sekelompok mahasiswa berkulit putih mengejek seorang pengunjuk rasa perempuan kulit hitam.
“Tindakan rasis dalam video itu adalah tindakan individu dan bertentangan dengan nilai-nilai Phi Delta Theta,” kata seorang perwakilan komunitas, Minggu (5/5).
Rektor University of Mississippi, Glenn Boyce, mengatakan universitas telah memulai penyelidikan mahasiswa terkait insiden tersebut, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT