Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi di China Selamatkan 1000 Kucing yang Hendak Disembelih & Dimasak
25 Oktober 2023 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNN, menurut media yang terafiliasi dengan pemerintah Beijing, The Paper, polisi bertindak berdasarkan informasi dari aktivis hewan pada awal Oktober ini yang menemukan kejanggalan di dalam kotak-kotak berisi kucing di Zhangjiagang, Provinsi Jiangsu.
The Paper melaporkan, para aktivis hewan pertama kali melihat ada banyak kotak kayu berpaku berukuran besar yang membawa banyak kucing di dekat sebuah pemakaman.
"Para aktivis hewan berpatroli di jalanan selama 6 hari dan ketika truk mulai mengangkut kucing-kucing tersebut ke rumah jagal, mereka turun tangan dan menelepon polisi," demikian laporan The Paper.
Apabila tidak ada campur tangan polisi, kucing-kucing malang itu kemungkinan besar akan disembelih dan dikirim ke bagian selatan China untuk dijadikan pengganti daging sate babi, kambing, serta sosis.
ADVERTISEMENT
Dari penyelamatan itu, polisi dan otoritas kemudian memindahkan kucing-kucing tersebut ke tempat penampungan terdekat. The Paper tidak menyebutkan apakah orang-orang yang terlibat dalam transaksi ini ditangkap — apakah ribuan kucing tersebut adalah kucing liar atau bahkan hewan peliharaan.
Perjualbelian kucing-kucing tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi pedagang nakal sebesar USD 20.500 (Rp 325 juta).
Seorang aktivis pencinta hewan, Gong Jian, mengatakan transaksi ilegal itu dapat menjual satu pon daging kucing seharga USD 4 (Rp 63 ribu) — membuatnya mirip seperti daging kambing dan babi. Satu ekor kucing berbobot sekitar 4 sampai 5 kg setelah diolah.
"Beberapa orang akan melakukan apa saja karena hal ini menguntungkan," kata Gong yang juga seorang pendiri shelter bagi kucing liar di Jiangsu itu.
ADVERTISEMENT
Laporan terbaru ini memicu gelombang keprihatinan baru atas hak-hak hewan dan keamanan pangan di media sosial China.
Meski Negeri Tirai Bambu memiliki undang-undang yang mengatur dan melindungi hewan ternak dan hewan langka, tetapi tidak ada peraturan mengatur tentang kekejaman terhadap hewan peliharaan serta anjing dan kucing liar.