Polisi Israel Tangkap Imam Besar Masjid Al-Aqsa Usai Gelar Salat untuk Haniyeh

3 Agustus 2024 22:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
Syaikh Ekrima Sa'id Sabri. Foto: passia.org
zoom-in-whitePerbesar
Syaikh Ekrima Sa'id Sabri. Foto: passia.org
ADVERTISEMENT
Polisi Israel menangkap Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syekh Ekrima Sabri, karena menggelar salat untuk mendoakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Teheran, Qatar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Anadolu Agency, Sabri ditangkap di kediamannya di Yerusalem Timur yang diokupansi pada Jumat (2/8).
Dalam salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin salat untuk mendoakan Haniyeh.
"Warga Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa yang diberkati berduka cita untuk martir Ismail Haniyeh," katanya dalam khotbah.
Setelah khotbah, polisi Israel mengatakan sedang menginvestigasi apakah pernyataan itu merupakan "hasutan" dan akan bertindak sesuai dengan itu.
Orang-orang mengangkat bendera Palestina dan potret pemimpin Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh, dalam sebuah unjuk rasa di Universitas Teheran, di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli 2024. Foto: AFP
Setelah ditahan selama beberapa jam, polisi Israel akhirnya membebaskan Sabri. Polisi Israel juga memerintahkan agar Sabri dideportasi dari Masjid Al-Aqsa.
Pengacara Sabri, Khaled Zabarka, mengungkapkan otoritas Israel telah membebaskan Sabri dan memerintahkan deportasi dari Masjid hingga 8 Agustus, dengan kemungkinan dapat diperpanjang selama 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Sabri sebelumnya sudah pernah ditahan oleh pasukan Israel dan dilarang masuk ke Masjid Al-Aqsa selama berbulan-bulan.
Sabri adalah pengkritik keras pendudukan Israel di wilayah Palestina.