Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lima video warga negara asing (WNA) berkulit putih alias bule, duel yang diduga terjadi di Bali, viral selama bulan Oktober lalu. Kasubdit Wisata Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Bali Kompol Fahmi mengaku tak heran.
ADVERTISEMENT
Fahmi menyebut dirinya setiap hari menerima laporan aksi bule baku hantam di Bali. Tapi, Polisi Pariwisata tak berwenang menangani kasus ini. Polisi Pariwisata wajib melaporkan kasus tersebut ke satuan reskrim polisi setempat untuk ditangani.
“Kalau itu tiap hari. Kalau perkelahian kita tidak terima langsung ke Polsek,” kata Fahmi di ruang kerjanya, kawasan Kuta, Bali, Selasa (5/11).
Fahmi mengatakan, kadangkala saat berpatroli di kawasan objek wisata seperti di Kuta, Polisi Pariwisata langsung menemukan kasus perkelahian bule-bule ini. Jika memungkinkan, Polisi Pariwisata akan langsung menyelesaikan dan meminta para bule berdamai. Sehingga kekacauan itu tak perlu diselesaikan di tingkatan Polsek.
Tak jarang kehadiran Polisi Pariwisata membuat para bule segan berkelahi. Fahmi menyebut biasanya bule-bule itu berkelahi karena salah paham.
ADVERTISEMENT
“Kita memang mencegah seperti itu kalau sudah terjadi kita arahkan dan kadang-kadang mereka tidak jadi berantem. Kita tiba biasanya langsung berhenti dan minta maaf,” ujar dia.
Tak hanya mendamaikan perkelahian, Polisi Pariwisata juga kerap menjadi mediator KDRT. Dalam beberapa kasus, mereka akhirnya berdamai dan tidak jadi membuat laporan polisi.
Fahmi menyebut, selama 24 jam Polisi Pariwisata memantau keamanan pariwisata di Bali, mulai dari bandara, hotel, hingga objek wisata. Bahkan, pelaku usaha hotel, penginapan dan indekos wajib menyerahkan data turis asing yang nginap.
Meski masih ada saja turis asing yang berbuat onar dan kriminal, Fahmi mengaku sudah melakukan pengawasan ketat. “Kayak pencuri biar diawasi tetap ada, pencuri di mana-mana jadi penyakit dunia,” ujar Fahmi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan menduga, para bule ini berkelahi karena dipengaruhi alkohol. Dia meminta agar turis menjaga sikap saat berwisata di Bali.
“Imbauan saya kalau minum jangan ribut dan kita lakukan patroli dan situasi kondusif,” ujar Ruddi kepada wartawan, Senin (21/10).