Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi: Pemasang Bendera Palestina di Depok Tak Dipidana
12 Agustus 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
Seorang warga di Beji, Depok , memasang bendera Palestina di depan rumahnya. Pemasangan ini dikritik warga, hingga ramai dibahas di media sosial.
ADVERTISEMENT
Setelah ramainya pemasangan bendera Palestina di media sosial, Polsek Beji mendatangi rumah warga di Jalan Kabel, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Kapolsek Beji, Agus Khaeron, mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah warga yang memasang bendera Palestina. Hal itu dilakukan untuk memberikan pengertian kepada warga yang memasang bendera Palestina untuk mengganti dengan bendera Indonesia.
“Jadi bendera itu di pasang sudah lama, pas tetangganya pasang bendera merah putih kan jadi aneh,” ujar Agus, Kamis (12/8).
Agus mengungkapkan, pemasangan bendera Palestina sudah dilakukan warga tersebut sejak adanya aksi solidaritas Palestina.
Namun berkaitan dengan hari kemerdekaan Indonesia, warga tersebut sudah ingin memasang bendera Indonesia. Tapi, foto bendera Palestina di rumah warga itu kadung tersebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Rencananya pemilik rumah ingin memasang bendera Indonesia hari ini, tapi karena sudah ramai, akhirnya bendera Palestina diturunkan dan diganti Indonesia oleh warga tersebut,” ungkap Agus.
Agus mengungkapkan, sudah memberikan pengertian kepada warga tersebut terkait aksinya. Tidak ada hukuman atau sanksi pidana yang diberikan kepada warga tersebut, karena bukan faktor kesengajaan menjelang hari Kemerdekaan Indonesia.
“Pidananya di mana, itukan terpasang sudah dari dulu aksi bela Palestina. Karena berhubungan dengan 17-an yang lain pasang bendera merah putih, jadi beda sendiri,” ucap Agus.
Aksi bela Palestina banyak diserukan menjelang pada awal Mei seiring bombardir pasukan zionis Israel ke Gaza yang menewaskan ratusan penduduk Palestina.