Polisi Selidiki Dugaan Rumah Makan di Tangerang Jagal Anjing Peliharaan

25 Desember 2023 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chloe, french bulldog milik Daniel yang diduga dijagal pemilik rumah makan etnis di Tangerang, Sabtu (23/12/2023). Foto: Animal Defender Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Chloe, french bulldog milik Daniel yang diduga dijagal pemilik rumah makan etnis di Tangerang, Sabtu (23/12/2023). Foto: Animal Defender Indonesia
ADVERTISEMENT
Polres Metro Tangerang Kota masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penjagalan anjing peliharaan yang dilakukan pemilik rumah makan di kawasan Benda, Kota Tangerang.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Rio Mikael Tobing mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.
"Masih kami selidiki, mohon beri waktu," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin. (25/12).
Dugaan penjagalan anjing peliharaan untuk konsumsi rumah makan itu dilakukan oleh pemilik rumah makan etnis di kawasan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi oleh Animal Defenders Indonesia (ADI) dengan nomor LP/B/1773/XII/2023/SPKT/POLRES METRO TANGERANG KOTA/POLDA METRO JAYA.
Laporan tersebut berawal dari pemilik, Daniel, yang mengaku kehilangan anjing peliharaannya berjenis french bulldog bernama Chloe. Menurut keterangan Daniel, Chloe hilang pada Sabtu (23/12) pukul 10.00 WIB saat dirinya sedang membuka ruko.
Menurut laporan, usai menyadari anjingnya hilang, Daniel lantas mencari ke sekitar ruko hingga melapor pada satpam kecamatan. Satpam lalu mengatakan Chloe dibawa ke rumah makan etnis milik pelaku penjagalan.
ADVERTISEMENT
Daniel langsung mendatangi rumah makan tersebut dan menanyakan keberadaan anjingnya. Saat ditanya, pemilik rumah makan etnis itu kemudian mengakui Chloe sudah mati.
Namun terduga pelaku mengaku Chloe mati karena terjerat tali, bukan dibunuh. Padahal setelah dicek, Chloe ditemukan mati dengan kondisi leher tersayat.
"Pelaku mengatakan anjing Chloe ini mati terjerat tali. Lalu kalo memang mati terjerat tali, kenapa harus dia bakar dan sayat perutnya seperti proses persiapan daging anjing lainnya? Ini jelas pembohongan dan keterangan yang sangat kuat diduga palsu," kata Ketua ADI Doni Herdaru kepada kumparan, Senin (25/12).
Terduga pelaku bahkan menantang Daniel untuk melaporkannya ke polisi.