Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Keluarga di Tangerang dari HP Korban

13 Februari 2018 14:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi belum menemukan titik terang kasus pembunuhan satu keluarga di Tangerang pada Senin (12/2). Sebab saksi utama kasus ini, Muktar Efendi alias Habib, masih terbaring lemah di rumah sakit dan belum dapat dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, polisi sudah menemukan 4 ponsel milik keluarga tersebut di salah satu sudut ruangan rumah korban. Motif pembunuhan akan mulai ditelusuri melalui ponsel itu.
"Handphone yang bisa jadi petunjuk utama sudah kita temukan, di salah satu sudut di TKP, kondisinya sudah terbungkus rapi juga sebuah sarung senjata tajam,” ujar Kapolres Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan, usai meninjau saksi utama peristiwa tersebut di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/2).
Pihaknya juga menyerahkan barang bukti tersebut ke Puslabfor Polri. "Tentunya kami kirim semua ke Puslabfor termasuk ceceran darah dan bercak darah yang ada di TKP," ujarnya.
Harry menyebut tidak ada barang yang hilang di rumah itu. Saat ditemukan oleh para tetangga, pintu rumah yang beralamat di Perumahan Taman Kota Permai, Periuk, Tangerang, itu tidak terkunci.
ADVERTISEMENT
“Mereka (saksi) masuk pintu rumah dan dari keterangan saksi yang masuk tidak dikunci, kalau rusak lubang kuncinya, berarti dikunci,” ujarnya.
Berkaitan dengan temuan tersebut, polisi mengatakan belum ada indikasi perampokan pada peristiwa ini.
“Ketika kita buka pintu luar sampai pintu dalam itu los. Itu yang membuat kita tidak mau menduga-duga ini kejadian apa. Kalau dibongkar kuncinya mungkin ada indikasi (perampokan),” tambah Harry.
Jasad para korban ditemukan pertama kali oleh Ketua RT setempat pada Senin (12/2), pukul 14.25 WIB. Saat itu Ketua RT, Pratomo, dan seorang warga, Anwar, mencoba masuk ke rumah korban dan mendapati bahwa rumah tersebut tidak terkunci. Mereka menemukan Emma (40), Nova(20), dan Tiara (11), tewas dalam keadaan tertelungkup dan bersimbah darah.
ADVERTISEMENT
Suami Emma, Muktar, ditemukan dalam kondisi luka-luka di bagian perut dan leher. Muncul spekulasi bahwa Muktar adalah pelaku pembunuhan terhadap istri dan kedua anak tirinya itu. Muktar merupakan suami Emma dari pernikahan keempat.