Polisi soal Bentrok Kelompok Warga di Papua: Dipicu Sengketa Tanah, Dua Tewas

8 Juni 2023 8:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8) Foto: ANTARA FOTO/Arys
zoom-in-whitePerbesar
Warga melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (22/8) Foto: ANTARA FOTO/Arys
ADVERTISEMENT
Polda Papua mengungkap penyebab bentrok antar kelompok warga dan pembakaran rumah di Kab. Nabire, Papua pada Rabu (7/6) malam. Ternyata kasus ini buntut dari sengketa tanah antar Suku Mee dan Suku Dani.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Prabowo mengatakan, sengketa tanah kedua suku itu lalu menewaskan 2 orang pada Senin (5/6) lalu. Ini ternyata menimbulkan dendam hingga terjadi penyerangan.
"Permasalahan tapal batas yang rencananya akan dilaksanakan di Polres Nabire, namun kenyataannya terjadi saling serang antara Suku Mee dan Suku Dani,” kata Benny kepada kumparan, Kamis (8/6).
Benny menyebut, Suku Dani diduga menyerobot tanah milik Suku Mee dan warga sekitar. Untuk 2 orang tewas berasal dari Suku Mee, mereka mengalami luka panah dan bacok senjata tajam.
"Akibat peristiwa tersebut 2 orang Suku Mee meninggal dunia karena mengalami luka panah dan bacokan senjata tajam," ujarnya.
Sementara untuk kasus kerusuhan pada Rabu malam, lanjut Benny, tidak ada korban jiwa. Namun, puluhan rumah warga rusak.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, bentrok antar dua kelompok warga terjadi di Kab. Nabire, Papua Tengah pada Rabu (7/6) malam. Dalam insiden itu terdapat puluhan rumah dibakar.