Polisi soal Lansia yang Dikeroyok hingga Tewas: Pernah Diancam Via Telepon

7 Februari 2022 12:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Masih ingat dengan kasus pengeroyokan kakek Wiyanto Halim (89) yang diteriaki maling motor oleh warga lalu dikeroyok hingga tewas? Polisi masih terus menyelidiki kasus ini dan menemukan fakta baru.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan hasil pemeriksaan Bryana Halim, anak korban. Ia mengatakan, Bryana pernah mendengar ayahnya diancam oleh seseorang.
"Katanya (Bryana) pernah mendengar diancam dengan menggunakan telepon, namun ketika ditanya penyidik siapa yang mengancam anaknya bilang, enggak tahu siapa yang ancam," kata Zulpan saat dihubungi, Senin (7/2).
Zulpan mengatakan dari hasil pemeriksaan keenam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, tidak ditemukan bukti perencanaan pembunuhan.
"Sudah dibuka semua alat komunikasinya (ponsel pelaku), kami lihat percakapan mundur ke belakang sekian bulan itu enggak ada mereka pernah berbicara atau merencanakan," tambah Zulpan.
Lebih lanjut, hal tersebut juga diperkuat dari pemeriksaan pelaku. Diketahui, para tersangka tidak saling mengenal satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Para tersangka tidak memiliki keterkaitan dengan latar belakang korban, itu kesimpulan penyidik. Karena mereka memang tidak mengenali," tutupnya.
Sebelumnya, Wiyanto Halim (89) tewas dikeroyok massa karena diteriaki sebagai maling. Kejadian bermula ketika Wiyanto mengendarai mobilnya dan tidak sengaja menyerempet pengendara motor berinisial JI.
Karena pendengaran Wiyanto telah berkurang, ia pun tak mendengar serempetan tersebut dan tetap melaju dengan mobilnya. JI yang tak terima kemudian memprovokasi warga dengan meneriaki Wiyanto sebagai maling.
Warga sekitar yang terprovokasi kemudian mengejar korban dan memberhentikannya. Korban kemudian dikeroyok hingga tewas.
Kini JI dan 5 orang lainnya yang terlibat pengeroyokan tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.