Polisi soal Pria Ngaku Dewa Matahari di Lebak: Dilakukan Pembinaan Agama

14 Juli 2022 0:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi pastikan Dewa Matahari di Lebak alami gangguan jiwa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi pastikan Dewa Matahari di Lebak alami gangguan jiwa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepolisian telah memeriksa pria berinisial NT (62) alias Natrom yang mengeklaim dirinya sebagai Dewa Matahari di Desa Sawarna Kec. Bayah Kab. Lebak. Hasilnya, Natrom dinyatakan mengalami gangguan jiwa.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Indik Rusmono mengatakan, Natrom akan menjalani proses pembinaan keagamaan setelah pihaknya tidak menemukan unsur pidana dalam kasus itu.
"Sehingga hal yang tepat terhadap terduga pelaku agar dilakukan pembinaan keagamaan dan pengobatan secara medis terkait penyakit gangguan kejiwaannya," kata Indik lewat keterangannya, Rabu (13/7).
Indik menuturkan, Natrom mengalami gangguan kejiwaan psikopatologi. Inilah yang menjadi alasan pihaknya tak dapat menerapkan unsur pidana dalam kasus itu.
"Psikopatologi yaitu diketemukan gejala gangguan jiwa yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga disarankan kontrol dan minum obat ke Psikiater, sesuai dengan Nomor Surat 001/SKKJ/RSUD/VII/2022 pada (12/07) sehingga tidak memenuhi unsur tindak pidana," ungkap Indik.
Kasus ini berawal dari Natrom yang mengaku sebagai Dewa Matahari membuat heboh warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Ketua MUI Kecamatan Bayah, Kaelani mengungkapkan, Natrom meminta agar pengikutnya tidak mempercayai Nabi Muhammad SAW karena kastanya masih berada di bawah Natrom.
"Jadi dari keterangan pengikutnya, dia itu Bathara Surya (Dewa Matahari). Jadi dia itu raganya, dan Allah itu ada di dia. Nyebut Nabi Muhammad itu si Muhammad itu katanya kalah dengan si ayah ini, pokoknya dia itu lebih tinggi," ungkap Kaelani.
Pria yang oleh pengikutnya dipanggil sebagai 'Ayah' itu juga sempat menyatakan bahwa air zamzam merupakan air kencing dari orang-orang Badui di Arab Saudi. Pengikutnya juga dilarang untuk salat.