Polisi Tangkap 5 Komplotan Penyabet Gir ke Pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogya

11 April 2022 10:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ditreskrimum Polda DIY menangkap pelaku penyabet gir yang menewaskan Daffa Adzin Albasith (17), pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta di Jalan Gedongkuning Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Kita berhasil mengamankan beberapa orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di Polda DIY, Senin (11/4).
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia itu merupakan tawuran.
"Kasuistis yang terjadi seminggu yang lalu 3 April, terjadi kasus tawuran kami garis bawahi faktanya memang tawuran dua kelompok motor, ketersinggungan ejek-ejekan memberi isyarat saling menantang, kata-kata makian. Terjadi kejar-kejaran dan 1 orang meninggal dunia " kata Ade Ary.
Ade Ary mengatakan bahwa 5 orang pelaku dalam kejadian ini telah ditangkap termasuk sang eksekutor.
"5 orang pelaku kita amankan atas kerja tim," tegasnya.
Dijelaskan bahwa kelompok pelaku ini awalnya hendak melakukan perang sarung. Setelah itu, sebagian yaitu 2 motor dengan 5 orang ini melintas di jalan Ring Road.
ADVERTISEMENT
"Tidak selang beberapa lama dari jalur cepat melaju 5 kendaraan, ini merupakan kelompok korban terdiri dari 8 orang karena suara sangat keras kemudian menyalip kelompok pelaku sempat terjadi saling lirik dan ketersinggungan dan kelompok korban memulai dengan isyarat ayo rene-rene. Seperti ajakan," katanya.
Beberapa waktu sebelumnya, Ade Ary menjelaskan bahwa Daffa tewas karena tawuran. Kelompok korban dan kelompok pelaku sempat mengalami gesekan sebelum peristiwa itu terjadi.
"Untuk kejahatan kasus kejahatan jalanan yang kasuistis kemarin lebih tepatnya adalah tawuran sebenarnya, karena ada proses ketersinggungan ada proses ejek-ejekan dari dua kelompok," kata Ade Ary saat di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4) lalu.
Ade Ary menjelaskan bahwa kronologi kelompok korban yang terdiri 8 orang mengendarai 5 motor. Mereka ngetes mesin motor di jalur cepat Ring Road Selatan.
ADVERTISEMENT
"Itu sekitar jam 1 dini hari di Jalan Ring Road selatan 5 motor ini mencoba kecepatan motornya," katanya.
Motor-motor tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dengan suara motor yang keras. Ketika di jalur lambat bertemulah kelompok korban dengan kelompok pelaku yang berjumlah 5 orang dengan 2 motor.
"Karena merasa terganggu bising kelompok korban, kelompok pelaku juga ikut membalas, membleyer membalas," katanya.
Setelah itu kelompok korban melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Imogiri. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Gedongkuning dan berhenti di warung makan warmindo.
"Sebagian turun memesan makanan, sebagian sedang menyetandarkan kendaraan," katanya.
Saat kelompok korban di Warmindo itulah, kelompok pelaku melintas. Sembari menggeber dia mengumpat dengan kata kasar. Hal itu ternyata memicu emosi korban.
ADVERTISEMENT
"Kelompok pelaku lewat dengan membleyer dan mengatakan as* bajingan. Nah hal ini memicu kelompok korban berupaya mengejar, dengan kecepatan tinggi pelaku melaju ke arah utara. Kemudian 4 motor kelompok korban itu mengejar," katanya.
Ternyata saat kelompok korban mengejar, kelompok pelaku berhenti dan berbalik arah seperti menunggu kedatangan kelompok korban.
Salah satu di antara 5 orang dari kelompok pelaku tersebut turun dari motor. Dari keterangan saksi pelaku membawa alat seperti gir yang sudah diikat dengan kain.
"Karena motor kelompok korban pertama kecepatan tinggi tidak sempat kena ayunan girnya," katanya.
Barulah di motor kedua di mana Daffa membonceng, ayunan gir tersebut mengenai pembonceng. Motor korban berbelok ke arah timur dan terjatuh. Sementara dari keterangan sejauh ini, kelompok korban belum diketahui turut membawa senjata atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Pembonceng saudara D terkena ayunan gir. Akhirnya motor korban belok arah timur dan terjatuh di situ," katanya.
"Tidak selang beberapa lama petugas patroli Sabhara Polda DIY menemukan korban dan langsung melakukan pertolongan korban dan membawa ke Rumah Sakit Hardjolukito," katanya.
Setelah mendapatkan perawatan korban kemudian meninggal dunia pada pukul 09.30 WIB.