Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap seorang penembak dua warga di Masjid Kota Bayonne, Prancis. Pelaku teridentifikasi bernama Claude Sinke (84), eks kandidat partai sayap kanan National Rally pimpinan Marine Le Pen.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bayonne, Jean-Rene Etchegaray, mengatakan, penembakan terjadi saat kedua korban sedang siap-siap untuk salat.
"Pelaku yang berada di dekat masjid mencoba mendekati gedung dengan mobil dan melemparkan alat pembakar ke pintu samping masjid," ujar Etchegaray dilansir AFP, Selasa (29/10).
"Kedua orang itu keluar, pelaku lalu menembak mereka, satu orang dipukul di leher dan yang lainnya di dada dan lengan. Pelaku kemudian melarikan diri," tambahnya.
Kedua korban yang berusia 74 dan 78 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan cedera serius.
Keberadaan Sinke dilacak berkat pelat nomor mobil yang ia kemudikan. Polisi menangkap Sinke di kota asalnya, Saint-Martin-de-Seignanx.
Sumber kepolisian menyebutkan Sinke telah menyatakan diri sebagai penembak. Dia juga mengaku telah membakar mobilnya di luar masjid.
ADVERTISEMENT
Sinke merupakan kandidat untuk Partai Rally National pimpinan Marine Le Pen dalam pemilihan regional 2015. Merespons hal ini, Le Pen menegaskan partainya sudah lama tak berkomunikasi dengan Sinke, dan memastikan Sinke sudah tidak lagi menjadi kadernya.
"Tindakan ini benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai gerakan kami," kata Le Pen.
Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah angkat bicara dan mengutuk serangan tersebut. Pasalnya, insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah Macron mendesak Muslim Prancis untuk meningkatkan perang melawan separatisme.
"Republik tidak akan mentolerir kebencian," kata Macron dalam akun Twitternya. "Segala sesuatu akan dilakukan untuk menghukum para pelaku dan melindungi rekan-rekan Muslim kita. Saya berkomitmen untuk itu."
Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner juga menyatakan solidaritas dan dukungan kepada warga Muslim di Prancis.
ADVERTISEMENT
Saat ini, area Masjid telah ditutup sementara untuk pengembangan penyelidikan. Pemerintah juga mengirimkan tim psikolog ke masjid dan rumah sakit untuk memberikan trauma healing bagi para saksi.