Polri Usut Dugaan Ajudan Kapolri Dorong dan Pukul Jurnalis di Semarang

6 April 2025 20:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto: Dok. Mabes Polri
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto: Dok. Mabes Polri
ADVERTISEMENT
Sejumlah jurnalis diduga mengalami tindak kekerasan ketika sedang meliput agenda Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Stasiun Tawang, Kota Semarang, pada Sabtu (5/4). Tindak kekerasan itu diduga dilakukan oleh ajudan Sigit.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyesalkan apabila tindak kekerasan itu memang benar dilakukan. Menurut dia, pengamanan mestinya dilakukan sesuai standar operasional yang berlaku tanpa kekerasan dan ucapan kasar.
"Kami sangat menyesalkan jika memang insiden tersebut benar terjadi, di mana yang seharusnya bisa dihindari," kata dia melalui pesan singkat pada Minggu (6/4).
Truno menambahkan, pihaknya akan menyelidiki kasus itu. Jika memang benar ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, maka ada sanksi yang dapat dikenakan.
"Dan apabila ditemukan adanya pelanggaran, tentu kami tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Saat ini kami sedang menanyakan kepada tim yang saat itu ada di lokasi," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Pers merupakan mitra Polri yang harus saling bekerja sama. Kami berharap insiden ini tidak terulang," lanjut dia.
Sebelumnya, dalam keterangan Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang, kejadian tersebut bermula saat Sigit menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda. Saat itu, sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar.
"Namun, salah satu ajudan tersebut kemudian meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar," demikian keterangan dari Ketua PFI Semarang, Dhana Kencana dan Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang, Daffy Yusuf, dikutip Minggu (6/4).
Mengetahui hal itu, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Sesampainya di sana, seorang ajudan Sigit menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna.
ADVERTISEMENT
Usai pemukulan itu, lanjut keterangan tersebut, ajudan itu terdengar mengeluarkan ancaman kepada beberapa jurnalis dengan mengatakan 'Kalian pers, saya tempeleng satu-satu'.
Sejumlah jurnalis lain juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik.