Pomdam Brawijaya Periksa 3 TNI yang Terlibat Penggelapan Motor di Sidoarjo

8 Januari 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani. dok: Kodam V/Brawijaya
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani. dok: Kodam V/Brawijaya
ADVERTISEMENT
Pomdam V/Brawijaya saat ini tengah memeriksa tiga prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang terlibat kasus sindikat penggelapan kendaraan bermotor yang ditemukan di Gudang Balkir Pusziad Buduran, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Ketiga oknum prajurit TNI AD itu yakni Kopda AS, Praka J dari Puspalad dan Mayor BP dari Pusziad.
"Ada tiga oknum prajurit dari Puziad dan Puspalad yang saat ini diperiksa di Pomdam V/Brawijaya yaitu Kopda AS, Praka J dari Puspalad dan Mayor BP," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya, Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardhani saat dikonfirmasi, Senin (8/1).
Rendra menjelaskan, ketiga oknum prajurit TNI AD itu bukan anggota organik Kodam V/Brawijaya. Namun pihaknya tetap mengusut kasus ini sebab masih berada di wilayah hukumnya.
"Saat ini tetap diproses oleh Pomdam V/Brawijaya dan bila proses penyidikan selesai akan dilimpahkan ke Otmilti/Otmil Surabaya untuk dilanjutkan proses sidang di Pengadilan Militer Surabaya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rendra mengungkapkan, pihaknya awalnya memeriksa terduga pelaku yakni Kopda AS dan seorang warga sipil berinisial EI.
Namun, ada tiga prajurit TNI AD lainnya yang diduga juga terlibat dalam kasus penggelapan kendaraan bermotor itu.
"Pomdam V/Brawijaya masih memproses dan mendalami keterlibatan oknum prajurit TNI AD yang diduga terlibat penggelapan ranmor tersebut," ungkapnya.
Polda Metro Jaya bersama Pomdam V/Brawijaya membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor. Sindikat ini diduga melibatkan seorang oknum prajurit TNI AD, Kopda AS, dan seorang warga sipil berinisial EI.
Dari informasi yang dihimpun, kasus ini bermula ketika EI meminta bantuan kepada Kopda AS untuk mencarikan tempat yang bisa digunakan sebagai penyimpanan kendaraan hasil curiannya.
Kopda AS kemudian memberikan markas Gudbalkir Pusziad Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai lokasi penyimpanan. EI kemudian menggunakan lokasi tersebut untuk menyimpan hasil kejahatannya sebelum dikirim ke Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya pada Kamis (4/1), polisi mendatangi lokasi tersebut dan menemukan 215 unit sepeda motor dan 49 mobil yang diduga hasil curian.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen AD), Brigjen Kristomei Sianturi membenarkan adanya pengungkapan ini.
"Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak Pidana Penggelapan kendaraan bermotor yang diduga dilakukan oleh saudara EI (sipil) dan melibatkan Kopda AS, oknum anggota TNI AD," ujar Kristomei lewat keterangannya, Sabtu (5/1).