Populer: Eks PM Malaysia Muhyiddin Ditangkap; Seluruh Kepala Bea Cukai Dipanggil

10 Maret 2023 6:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: Mohd Rasfan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: Mohd Rasfan/AFP
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Kamis (9/3). Mulai Eks PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditangkap hingga Seluruh Kepala Bea Cukai Dipanggil Kemenkeu.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut. Apa saja?

Sri Mulyani Diwanti-wanti soal Gerakan Tolak Bayar Pajak

Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan saat di Solo. Foto: Dok. Istimewa
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mendorong Menkeu Sri Mulyani melakukan pembenahan di Kemenkeu, khususnya di sektor pajak.
Ditjen Pajak menuai sorotan usai kasus kekerasan anak mantan petingginya berujung penyelidikan oleh KPK dan PPATK atas dugaan aliran dana mencurigakan dan kekayaan tak wajar.
Said bahkan meminta ada whistleblowing system di Kementerian Keuangan. Jika sistem tersebut sudah ada namun belum berjalan optimal, maka Menkeu diminta dapat menjadi pelopor perbaikan sistem.

Eks PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditangkap

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: Mohd Rasfan/AFP
Eks PM Malaysia Muhyiddin Yasin ditangkap pada Kamis (9/3). Ia akan dijatuhi dakwaan korupsi.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC). Penahanan Muhyiddin dilakukan usai diperiksa atas kasus proyek pemulihan ekonomi yang dilakukan saat dirinya berkuasa.
Muhyiddin, yang berkuasa di Malaysia selama 17 bulan dari 2020 sampai 2021, akan dijatuhi pasal dakwaan terkait penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang.

Seluruh Kepala Bea Cukai Dipanggil ke Kantor Kemenkeu

Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, usai menjalani pemeriksaan, Selasa (7/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hari ini memanggil seluruh Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai ke Kantor Kemenkeu, Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi seluruh pejabat Bea Cukai.
Dikonfirmasi kumparan, Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani mengungkapkan, pihaknya memang tengah melakukan evaluasi pada anak buahnya.
"Sesuai dengan yang kita lakukan di awal tahun. Melakukan evaluasi langkah reformasi yang telah dilakukan di tahun 2022," kata Asko kepada kumparan, Kamis (9/3).
ADVERTISEMENT

Mario Cemas Kondisi David, Tak Lagi Pikirkan AG

Penampilan tersangka Mario Dandy, anak pejabat DJP Kemenkeu, yang menganiaya korban pria berinisial D (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Foto: Luthfia Miranda Putri/Antara
Mario Dandy Satrio (20) mengaku cemas dengan keadaan David Ozora, pemuda berusia 17 tahun yang dia aniaya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Kekhawatiran Mario itu disampaikan oleh kuasa hukumnya, Dolfie Rompas. Bahkan, Dolfie mengatakan bahwa kliennya itu lebih mencemaskan kondisi David ketimbang keadaan kekasihnya sendiri, AG (15).
Dolfie menyampaikan, Mario tidak pernah menanyakan lagi keadaan AG usai ditahan di rutan Polda Metro Jaya.

Ganjar-Prabowo ‘Diapit’ Jokowi

Presiden Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Dok. Istimewa
Momen akrab Presiden Jokowi bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen, Jateng, menjadi sorotan.
Momen tersebut digadang-gadang sebagai sinyal politik Jokowi untuk mendukung pasangan Ganjar-Prabowo dalam Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Pengamat Politik Adi Prayitno saat dihubungi pada Kamis (9/3/2023).
ADVERTISEMENT
“Pertemuan antara Ganjar, Pranowo, dan Jokowi hari ini adalah terkait dengan duet mereka, Ganjar capres dan Prabowo sebagai cawapres. Ini akan terjadi kalau Prabowo dan Ganjar menganggap Jokowi adalah king maker yang bisa menentukan soal arah koalisi di kubu pemerintah,” kata Adi.
ADVERTISEMENT