Populer: Utusan AS untuk Hak LGBTQI+ Akan ke RI; Kata-kata Terakhir Yosua

1 Desember 2022 8:18 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bendera LGBT. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera LGBT. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Rabu (30/11). Mulai dari utusan khusus AS untuk hak LGBTQI+ akan berkunjung ke Indonesia hingga kata-kata terakhir Brigadir Yosua sebelum dieksekusi Sambo dkk.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut. Apa saja?

Utusan Khusus AS untuk Hak LGBTQI+ Akan Berkunjung ke Indonesia

Jessica Stern, Utusan Khusus AS untuk Hak LGBTQI+, berbicara pada Konferensi Dunia ILGA 2022 (The International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex Association World Conference) di Long Beach, California, pada 2 Mei 2022. Foto: Robyn Beck / AFP
Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana perjalanan Utusan Khusus AS untuk Memajukan Hak Asasi Manusia (HAM) Orang LGBTQI+, Jessica Stern, ke Indonesia.
Stern akan berkunjung ke tiga negara Asia Tenggara. Dia akan melawat ke Vietnam pada 28 November hingga 2 Desember sebelum melanjutkan perjalanan ke Filipina pada 3 sampai 6 Desember. Terakhir, Stern akan berada di Indonesia pada 7 hingga 9 Desember.
"Selama kunjungannya, Utusan Khusus Stern akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan dari masyarakat sipil untuk membahas hak asasi manusia, termasuk memajukan hak asasi manusia LGBTQI+," tulis laman resmi Kementerian Luar Negeri AS dikutip Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT
LGBTQI+ singkatan dari lesbian, gay, bisexual, transgender, queer, intersex. Tanda + mewakili orang yang tidak mengidentifikasi sebagai pria atau wanita atau gender/orientasi seksual atau identitas tertentu dan lain sebagainya.

Dhio Daffa Bohongi Polisi, Ngaku Kerja di KAI Padahal Nganggur

Dhio Daffa, pelaku pembunuhan ayah ibu dan kakak di Magelang. Foto: Dok. Istimewa
Tersangka pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya Dhio Daffa (22) ternyata memberikan keterangan palsu kepada polisi saat diperiksa.
Kepada polisi, Dhio mengaku bekerja sebagai pegawai PT KAI di Jakarta pada tahun 2018 hingga 2021. Namun ia ternyata berbohong.
"Bekerja di PT KAI sepertinya demikian (bohong) yang bersangkutan memberikan keterangan palsu atau bohong," ujar Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Rabu (30/11).
Kebohongannya terungkap saat polisi memeriksa data di PT KAI. Hasilnya, tak pernah ada nama Dhio Daffa sebagai pegawai mereka.
ADVERTISEMENT
"Memang pelaku pengangguran tidak memiliki pekerjaan. Sempat menyampaikan memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara di tahun 2018 sampai 2021. Namun setelah kita lakukan kroscek kepada perusahaan tersebut ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana," jelas dia.

FIFA Surati PSSI soal Pemakaian GBK: Tak Boleh Dipakai Konser

Situasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
FIFA mengirim surat kepada PSSI terkait pemakaian Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Rabu (30/11). Dalam surat tersebut, FIFA tak mengizinkan GBK digunakan untuk konser.
Dalam surat FIFA yang diterima kumparan dari PSSI, ada poin penting yang bisa diambil. Intinya, FIFA menegaskan bahwa GBK tidak bisa dipakai konser.
"Setelah berkonsultasi dengan FIFA Pitch Management, kami menginformasikan bahwa kami tidak bisa menyetujui jadwal yang ada. Mengadakan 2 konser dengan persiapan beberapa hari dan kegiatan pembongkaran di lapangan permainan, akan memberi tekanan tertentu pada lapangan, yang akan menghalangi kami untuk menerapkan program manajemen lapangan sesuai rencana," tulisnya.
ADVERTISEMENT
GBK adalah salah stadion yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-20 pada 20 Mei–11 Juni 2023. Sementara, konser yang dimaksud adalah konser grup Kpop, Blackpink, yang rencananya mau digelar di sana pada 11 dan 12 Maret.

Hakim Kaget Yosua Pegang HP Putri Candrawathi

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua, Putri Chandrawati memasuki ruang sidang untuk menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kedekatan Putri Candrawathi dengan Yosua menjadi teka-teki selama perjalanan kasus pembunuhan sang brigadir. Yosua merupakan ajudan Ferdy Sambo yang ditugaskan mendampingi Putri. Di sisi lain, Putri sempat menegaskan bahwa Yosua bukanlah ajudannya.
ADVERTISEMENT
Teka-teki itu kembali muncul saat terkuaknya fakta dalam persidangan. Richard Eliezer yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal, mengungkapkan bahwa ada handphone milik Putri yang ternyata dipegang oleh Yosua.
Hal itu bermula saat hakim menanyakan berapa handphone yang Yosua miliki kepada Eliezer.
ADVERTISEMENT
"Berapa HP yang dipegang Yosua?" tanya hakim PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
"Setahu saya dua. Dua HP pribadinya almarhum, satu HP-nya Ibu Putri kalau tidak salah," kata Eliezer yang bersaksi untuk Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
"Bagaimana?" tanya hakim memastikan.
"Ada dua HP pribadinya almarhum, sama yang satu HP-nya Ibu Putri Candrawathi," jawab Eliezer.
"Berarti tiga?" tanya hakim.
"Tiga, kalau untuk HP-nya pribadi dua," jawab Eliezer.
Hakim pun mendalami soal HP Putri mengapa bisa dipegang oleh Yosua.

Kata-kata Terakhir Brigadir Yosua Sebelum Dieksekusi Sambo Dkk

Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
Brigadir Yosua dieksekusi juniornya, Bharada Richard Eliezer, Pudihang Lumiu atas perintah dari atasannya, Ferdy Sambo. Yosua tewas diberondong peluru di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Eliezer menceritakan kata-kata terakhir dari Yosua sebelum dieksekusi pada 8 Juli 2022 sore. Hal itu ia ceritakan saat bersaksi di depan majelis hakim untuk terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Wibowo.
Hakim pun menanyakan posisi korban saat itu. Eliezer menceritakan bahwa Yosua didorong oleh Sambo saat masuk ke lantai 1 Rumah Duren Tiga. Di lokasi tersebut, ada juga Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal yang masuk setelah Yosua.
Saat masuk itulah, Eliezer mendengar kata-kata terakhir Yosua yang bingung dengan tindakan Sambo.
"Pada saat didorong itu korban cuma bilang gini Yang Mulia, 'eh Pak, kenapa Pak, ada apa Pak'," kata Eliezer.
"Kenapa Pak, ada apa Pak, ada apa', baru kan Beliau (Sambo) 'kau berlutut, berlutut kamu'. Dia [Yosua] posisinya tidak jongkok cuma agak menurun saja, tangannya di depan dada," kata Eliezer.
ADVERTISEMENT
Eliezer saat itu mengaku menembak sebanyak 3 sampai 4 kali. Dia tak ingat pastinya.