PP Muhammadiyah Minta Kemenag dan MUI Tuntaskan Polemik Daftar Mubalig

27 Mei 2018 19:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: Facebook/Persyarikatan Muhammadiyah)
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: Facebook/Persyarikatan Muhammadiyah)
ADVERTISEMENT
Daftar mubalig yang dirilis Kementerian Agama masih menjadi polemik. Muhammadiyah menyarankan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) duduk bersama mencari solusi atas polemik ini.
ADVERTISEMENT
"Saran kami Muhammadiyah, Kementerian Agama bersama MUI yang mewakili atau yang mewadahi berbagai ormas keagamaan duduk bersama untuk berdialog, mumpung sekarang bulan Ramadhan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai kajian Ramadhan di Kampus Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (27/5).
Haedar mengatakan, Kemenag dan MUI harus sama-sama menyepakati akan diapakan daftar mubalig ini. Bila nantinya diskusi memutuskan untuk meneruskan rilis ini, baiknya ditentukan dulu koridor yang jadi dasar penilaian.
"Kalau kesepakatannya menyempurnakan dengan berbagai macam koridor yang baik itu juga harus juga menjadi kesepakatan. Jadi daripada sekarang menjadi isu publik lalu wacananya di medsos di media kan tidak baik," imbuh dia.
Haedar meminta masyarakat memberi waktu kepada Kemenag dan MUI untuk berdialog lebih intensif untuk membahas rilis mubalig ini. Tapi, Haedar mengusulkan untuk tidak meneruskan rilis daftar nama mubalig untuk memaslahtan bersama.
ADVERTISEMENT
"Silahkan Kementrian Agama dan MUI duduk bersama lalu mencari pemecahan apa yang terbaik. Tidak meneruskan edaran itu dipandang lebih mashlahat ya, itu dilakukan," ucap dia.