Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Prabowo Kenang Azyumardi Azra: Tokoh Intelektual Islam dan Akademisi Terkemuka
20 September 2022 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan ucapan duka atas berpulangnya Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra pada Minggu (18/9). Ia juga turut mengenang almarhum.
ADVERTISEMENT
Bagi Prabowo, Azyumardi bukan hanya sosok intelektual islam, tapi juga merupakan akademisi paling terkemuka di Indonesia. Hal itu menurutnya tampak dari sikap almarhum yang mengedepankan keyakinannya atas agama Islam yang sejuk dan mengutamakan toleransi antar sesama.
"Beliau adalah seorang tokoh intelektual Islam dan akademisi Indonesia terkemuka. Beliau selalu mengedepankan keyakinan beliau atas Agama Islam yang selalu moderat, sejuk, Rahmatan Lil Alamin, dan selalu mengutamakan moderasi, toleransi serta sifat yang selalu inklusif,” ujar Prabowo melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/9).
Tak hanya keluarga, Prabowo menyebut rasa kehilangan juga turut dirasakan oleh seluruh insan dan masyarakat Indonesia.
Karenanya, ia berharap almarhum dapat memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT. Serta keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan.
ADVERTISEMENT
"Bangsa kita telah kehilangan seorang tokoh nasional yang besar. Semoga arwah beliau diterima oleh Allah SWT, Allah Maha Kuasa dan diberikan tempat yang sebaik-baiknya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta ketenangan,” kata Prabowo.
Azyumardi Azra adalah Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Ia juga pernah menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 hingga 2006.
Azra yang dikenal sebagai cendekiawan muslim ini wafat pada usia 67 tahun di Kuala Lumpur, Minggu (18/9) karena Acute Inferior Myocardial Infarction atau terdapat kelainan pada jantung.
Guru besar UIN Syarif Hidayatullah itu awalnya datang ke Malaysia untuk memberikan ceramah di sebuah seminar yang dihadiri eks PM Anwar Ibrahim pada Sabtu (17/9).
Azyumardi sering menjadi pembicara dan menulis tentang keindonesiaan, keislaman, dan demokrasi.
ADVERTISEMENT