Presiden Azerbaijan Dilobi AS untuk Hentikan Perang Nagorno-Karabakh

20 September 2023 15:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Api ledakan di wilayah yang menurut Azerbaijan menampung posisi pasukan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri di Azerbaijan, Selasa (19/9/2023). Foto: Defense Ministry of Azerbaijan
zoom-in-whitePerbesar
Api ledakan di wilayah yang menurut Azerbaijan menampung posisi pasukan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri di Azerbaijan, Selasa (19/9/2023). Foto: Defense Ministry of Azerbaijan
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat lobi Azerbaijan untuk menghentikan operasi militer di Nagorno-Karabakh. Itu dilakukan saat Menlu Antony Blinken menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
ADVERTISEMENT
Aliyev tidak menampik bahwa mereka telah menyerang wilayah sengketa. Namun, ada syarat yang mesti dipatuhi separatis yang didukung Armenia tersebut sebelum perang berhenti.
"Tindakan anti-teroris akan berhenti bila mereka meletakkan senjata," kata Aliyev kepada Blinken pada Selasa (19/9), seperti dikutip dari AFP.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev Foto: Francois Linoir/Reuters
Percakapan antara Blinken dan Aliyev dilaporkan lewat sebuah pernyataan resmi.
Pada percakapan itu, Aliyev turut melaporkan bahwa dari data yang diterima mereka berhasil merebut 60 posisi militer di Nagorno-Karabakh.
Aliyev juga menjelaskan, Armenia telah diundang untuk berdialog memecahkan masalah. Sayangnya ajakan Azerbaijan ditolak Armenia.
"Meski demikian, mereka tetap diundang untuk berdialog ketika tindakan anti-teroris tetap dilangsungkan," jelas keterangan pemerintah Azerbaijan.
Sampai saat ini perang di Nagorno-Karabakh telah menewaskan 27 orang. Jumlah korban jiwa termasuk warga sipil.
ADVERTISEMENT
Ketika pertama kali mengumumkan operasi militer, Aliyev memastikan populasi dan infrastruktur sipil tak akan menjadi target.