Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Uni Emirat Arab (UEA) diselimuti duka usai kematian Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahya pada Jumat (13/5/2022).
ADVERTISEMENT
Kementerian Kepresidenan mengatakan UEA akan menjalankan masa berkabung selama 40 hari dengan pengibaran bendera setengah tiang mulai Jumat ini.
Selain itu, negara juga akan menangguhkan pekerjaan di semua entitas sektor publik dan swasta selama tiga hari.
Selanjutnya, dewan federal UAE akan bertemu dalam waktu 30 hari untuk memilih presiden baru.
Untuk sementara waktu, sebagaimana tertulis dalam konstitusi UEA, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, yang juga merupakan penguasa Dubai, akan diangkat sebagai penjabat presiden.
Mendiang Sheikh Khalifa mulai menjabat sebagai Presiden UAE pada 2004. Satu dekade kemudian, pada 2014, Khalifa mengalami serangan stroke dan memutuskan untuk mundur dari sebagian besar urusan pemerintahan UEA.
Sejak saat itu, jabatan pemimpin de facto dipegang oleh saudara Khalifa Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed yang akrab dikenal sebagai MbZ.
ADVERTISEMENT
"UEA telah kehilangan putra dan pemimpinnya yang saleh dari 'fase pemberdayaan' dan penjaga perjalanannya yang diberkati," tulis MbZ dalam pernyataan yang dirilis usai wafatnya Khalifa.