Presiden Korsel Ampuni Bos Samsung yang Korup Atas Alasan Bantu Ekonomi

12 Agustus 2022 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Samsung. Foto: Anthony Wallace/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Samsung. Foto: Anthony Wallace/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, memberikan grasi atau pengampunan kepada pewaris dan pemimpin de facto Samsung Group, Lee Jae-yong, pada Jumat (12/8).
ADVERTISEMENT
Korsel tampaknya belum meninggalkan tradisi panjang membebaskan koruptor. Menggunakan dalih perkembangan ekonomi, Seoul kerap mengampuni pemimpin bisnis yang dihukum akibat korupsi.
Lee sendiri menghadapi hukuman atas penyuapan dan penggelapan. Namun, miliarder itu justru mendapatkan kesempatan terbebas dari hukuman dengan alasan 'berkontribusi mengatasi krisis ekonomi'.
Lee Jae-yong di pengadilan Seoul, 25 Agustus 2017 Foto: REUTERS/Chung Sung-Jun
Grasi akan memungkinkan Lee untuk sepenuhnya kembali bekerja di perusahaannya. Tetapi, Lee masih harus melewati persidangan terpisah atas tuduhan penipuan akuntansi terkait merger pada 2015.
Tiga eksekutif tingkat lainnya menerima pengampunan bersamaan dengan Lee, termasuk CEO Lotte Group, Shin Dong-bin. Dia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara dalam kasus suap pada 2018.
"Akibat krisis ekonomi global, dinamika dan vitalitas perekonomian nasional semakin memburuk, dan kemerosotan ekonomi dikhawatirkan akan berkepanjangan," bunyi pernyataan Kementerian Kehakiman Korsel, dikutip dari AFP, Jumat (12/8).
ADVERTISEMENT
"[Mereka akan] memimpin mesin pertumbuhan berkelanjutan negara melalui investasi aktif dalam teknologi dan penciptaan lapangan kerja," tambahnya.
Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol melambai kepada para pendukungnya saat pergi setelah menghadiri upacara pelantikannya di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Selasa (10/5/2022). Foto: Yonhap via REUTERS
Sang presiden mengeklaim bahwa pengampunan itu bertujuan untuk mendorong nasib masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Saya berharap pengampunan khusus ini akan menjadi kesempatan bagi semua warga Korea Selatan untuk bekerja sama mengatasi krisis ekonomi," terang Yoon.
Para analis tentu meragukan pernyataan tersebut. Mereka menjelaskan, grasi justru hanya memberikan kekebalan hukum bagi para pengusaha besar di negara tersebut.
"Pemerintah kurang lebih mengabulkan keinginan mereka dan menciptakan kondisi untuk akumulasi modal oleh perusahaan," jelas profesor studi Korea di University of Oslo, Vladimir Tikhonov.
Mantan Presiden Korsel Park Geun-hye Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Lee adalah Wakil Ketua Samsung Electronics. Omset perusahaan konglomerat itu setara dengan sekitar seperlima dari keseluruhan produk domestik bruto Korsel. Orang terkaya ke-278 di dunia tersebut juga memiliki kekayaan bersih USD 7,9 miliar (Rp 115,8 triliun).
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2021, Lee menerima hukuman karena pelanggaran terkait korupsi. Skandal tersebut bahkan menjatuhkan mantan Presiden Korsel, Park Geun-hye.
Lee sempat menjalani hukuman penjara selama 18 bulan. Durasi itu pun lebih dari setengah hukuman aslinya. Pria berusia 54 tahun tersebut lalu mendapatkan pembebasan bersyarat pada Agustus 2021.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggelar konferensi pers bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-youl selama pertemuan bilateral di People's House di Seoul, Korea Selatan. Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
Pada Mei, Lee dibebaskan dari persidangan untuk menyambut Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Bersama Yoon, Biden mengunjungi pabrik chip milik Samsung.
Pengampunannya kali ini juga menyusul investasi senilai KRW 450 triliun (Rp 5 kuadriliun) dari Samsung. Proyek selama lima tahun itu bertujuan untuk menjadikan perusahaan tersebut sebagai pelopor dalam berbagai sektor, termasuk semikonduktor.
Pihaknya berniat menciptakan 80.000 pekerjaan baru. Samsung turut mempekerjakan sekitar 20.000 orang di AS. Perusahaan itu tengah membangun pabrik semikonduktor di Texas yang dijadwalkan rampung pada 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut Samsung, pemenjaraan Lee bukanlah penghalang bagi kinerja perusahaan sejauh ini. Samsung mengumumkan lonjakan lebih dari 70 persen dalam laba kuartal kedua pada Juli 2021.
"Samsung beroperasi dengan sangat baik tanpa grasi pun," ungkap Tikhonov.
Lee-Kun Hee ketika baru saja tiba di Gimpo International Airport, Seoul Foto: Reuters
"Pengampunan itu melemahkan supremasi hukum, yang berpotensi, pada kenyataannya, lebih merugikan daripada menguntungkan bagi operasi ekonomi berbasis pasar mana pun," imbuh dia.
Korsel mencatat sejarah panjang yang menjerat para taipannya dalam dakwaan penyuapan, penggelapan dana, penggelapan pajak, atau pelanggaran lainnya.
Banyak dari mereka mendapati hukumannya dipotong atau ditangguhkan di pengadilan banding.
Sebagian lainnya menerima grasi dari presiden sebagai pengakuan atas kontribusi mereka terhadap ekonomi nasional. Salah satunya adalah mendiang Ketua Samsung Group, Lee Kun-hee.
Grup raksasa itu merupakan kekaisaran terbesar yang dikendalikan oleh keluarga di Korsel. Konglomerat semacam itu dikenal dengan istilah chaebol. Mereka mendominasi bisnis di negara dengan ekonomi terbesar ke-12 di dunia tersebut.
ADVERTISEMENT