Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Presiden Korsel Moon Jae-in meminta Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali bertemu.
ADVERTISEMENT
Moon berharap pertemuan jilid IV itu bisa terwujud sebelum AS menggelar pemilu pada November 2020 mendatang.
"Saya percaya ada kebutuhan AS-Korut kembali mencoba berdialog sekali lagi sebelum pemilu AS," kata Moon saat berbincang dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/7).
"Masalah program nuklir dan sanksi pada akhirnya harus diselesaikan lewat pembicaraan AS-Korut," sambung Moon.
Seorang pejabat Korsel mengatakan, usulan Presiden Moon akan segera disampaikan ke Washington.
Mereka juga berusaha menyampaikan hal serupa ke Pyongyang. Untuk membujuk Pyongyang bukan hal mudah saat ini. Sebab, hubungan Korsel-Korut tengah memburuk sejak Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Pertemuan pertama mereka berlangsung pada 2018 di Singapura. KTT Korut-AS di Singapura menimbulkan harapan bahwa Korut akan segera meninggalkan seluruh program nuklirnya.
Kedua pemimpin kembali bertemu di Vietnam awal 2019. Pertemuan Hanoi diharapkan dapat membuahkan kesepakatan mengenai diakhirnya program nuklir dan pemulihan hubungan kedua negara.
Namun, harapan tersebut tidak terwujud. Trump dan Kim tidak mencapai kata sepakat di Hanoi.
Pertemuan ketiga berlangsung di zona demiliterisasi (DMZ) di perbatasan Korea, Juni 2019. Trump dan Kim kali ini sepakat memulai kembali dialognya.
Sayangnya pada Oktober 2019, pertemuan antara pejabat tinggi AS-Korut di Swedia yang digelar sebagai tindak lanjut pertemuan Kim-Trump di DMZ, lagi-lagi gagal menemui kata sepakat.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT