Presiden Korsel Minta Maaf Atas Tragedi di Itaewon, Janji Reformasi kepolisian

7 November 2022 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberikan penghormatan saat mengunjungi lokasi tragedi perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberikan penghormatan saat mengunjungi lokasi tragedi perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-Yeol meminta maaf atas tragedi Halloween Itaewon pada dua pekan lalu. Insiden tersebut menewaskan lebih dari 150 orang.
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf Yoon disampaikan pada Senin (7/11), beberapa saat usai transkrip panggilan darurat diumumkan ke publik. Dalam transkrip itu nampak banyak laporan masyarakat yang disampaikan ke aparat sebelum kejadian terjadi.
"Saya tidak berani membandingkan diri saya dengan orang tua yang kehilangan putra dan putri mereka, tetapi sebagai Presiden yang seharusnya melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat, saya sedih," kata Yoon yang dikutip oleh Reuters.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol berjalan di lokasi yang mana banyak orang tewas dan terluka karena terinjak saat festival Halloween di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Foto: Heo Ran/REUTERS
"Saya meminta maaf kepada keluarga yang berduka yang menderita tragedi yang tak terkatakan, dan kepada orang-orang yang berbagi rasa sakit dan kesedihan." tambahnya
Yoon berjanji untuk meminta pertanggungjawaban pejabat atas kecerobohan yang mereka lakukan pada tragedi tersebut. Ia juga berjanji mereformasi kepolisian dan manajemen keselamatan yang berlaku di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Yoon pada awalnya menilai penanganan pihak kepolisian yang buruk terjadi di akibat kurangnya sumber daya manusia, manajemen kerumunan, serta peraturan keselamatan.
Namun setelah beredarnya transkrip tersebut, Yoon dengan tegas mengkritik kepolisian atas lambatnya langkah yang dilakukan demi mencegah kejadian buruk tersebut.
Sebagai solusi, Yoon berjanji untuk merombak sistem keselamatan nasional, melakukan penyelidikan menyeluruh, dan mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu secepat mungkin.
"Secara khusus, reformasi ekstensif diperlukan dalam pekerjaan polisi, yang penting untuk mempersiapkan bahaya dan mencegah kecelakaan, untuk melindungi keselamatan rakyat," pungkas Yoon.
Penulis: Thalitha Yuristiana.