Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Negara tetangga AS di Amerika Latin ini pun berencana untuk mulai mengklasifikasikan informasi dari Angkatan Bersenjatanya guna melindungi keamanan nasional.
Dikutip dari Reuters, pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, dalam konferensi pers hariannya yang digelar pada Selasa (18/4).
“Kami sekarang akan melindungi informasi dari Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan, karena kami menjadi target mata-mata Pentagon [Kementerian Pertahanan AS],” terang Lopez Obrador.
Komentar Lopez Obrador muncul, beberapa hari setelah media AS Washington Post melaporkan adanya kebocoran dokumen rahasia AS, yang mengungkap ketegangan antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat Meksiko.
Dalam dokumen itu tercantum bahwa informasi ini didapatkan dari hasil kutipan briefing Pentagon.
Terkait hal itu, seorang juru bicara Pentagon pun menepisnya dan mengatakan bahwa pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan Angkatan Bersenjata Meksiko.
ADVERTISEMENT
“Kementerian Pertahanan AS memiliki kemitraan pertahanan kolaboratif yang kuat dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Meksiko, dan bahwa kedua pihak mengatasi tantangan bersama sambil menghormati kedaulatan masing-masing dan agenda kebijakan luar negeri masing-masing,” jelas juru bicara yang tak diungkap identitasnya itu.
Selama ini, Lopez Obrador mendapat tekanan untuk meminta pertanggungjawaban militer atas dugaan pelanggaran yang dilakukan selama bertahun-tahun — termasuk menyangkut laporan penculikan dan pembunuhan.
Meski demikian, dia telah meningkatkan peran tentara dalam keamanan publik dan berusaha menempatkan Garda Nasional, pasukan polisi militer, di bawah kendali Angkatan Darat.
Lebih lanjut, sehari sebelumnya pada Senin (17/4) Lopez Obrador menanggapi bocornya dokumen intelijen rahasia AS itu sebagai penyusupan yang brutal dan keterlaluan — tidak boleh diterima dalam keadaan apa pun.
ADVERTISEMENT
Namun, dia menambahkan bahwa pihaknya tak berencana untuk menegur AS, sebaliknya dia berencana suatu saat nanti untuk membahas kondisi yang memungkinkan agar bisa bekerja sama dengan Washington.