Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Para perempuan pencari kerja di LinkedIn diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria. Pria tersebut menawari lowongan pekerjaan sebagai sekretaris.
ADVERTISEMENT
Pelaku menggunakan akun dengan inisial RC (jasa review CV & konsultasi)". Belakangan, terdapat postingan akun tersebut yang menyatakan akun telah diretas—kini telah dihapus.
Kini terungkap RC adalah nama asli. Dia adalah karyawan PT Elnusa Tbk, namun tingkahnya di LinkedIn tidak ada sangkut-pautnya dengan Elnusa.
Nama RC menjadi viral hingga netizen mengusutnya, atas kehebohan itu, Elnusa mengambil tindakan.
Begini penjelasan Corporate Communications Manager Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina:
"Yang bersangkutan merupakan pegawai kontrak, dan tidak memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan rekrutmen/pencarian kandidat di perusahaan seperti yang dilaporkan," kata Anty kepada kumparan, Kamis (25/4).
Anty melanjutkan, "Yang bersangkutan saat ini telah dibebastugaskan dan menjalani proses investigasi untuk pemberian sanksi lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku."
ADVERTISEMENT
"Elnusa menjunjung tinggi Tata Nilai AKHLAK dan tidak mentolerir tindakan yang tidak sesuai dengan hukum dan etika," ujar Anty.
Kendati nama Elnusa terseret, perusahaan emiten anak usaha PT Pertamina Hulu Energi itu memohon maaf.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas kejadian ini," kata Anty.
Saat ditanyakan apakah RC adalah nama sungguhan atau samaran, Anty menjawab, "Robbi Chandra," ujar Anty.
Hingga berita ini ditayangkan, RC belum memberikan statement ke wartawan. kumparan berupaya meminta tanggapan RC atas isu ini.
Kronologi hingga Permintaan Foto Cuma Pakai Bra
kumparan telah menghubungi korban pada Kamis (25/4).
Awalnya, pelaku mengirimkan foto perempuan dan mengeklaim perempuan tersebut adalah "sekretaris yang lama".
Pelaku kemudian menawarkan lowongan kerja untuk posisi sekretaris tersebut kepada korban. Kriterianya: Seksi.
ADVERTISEMENT
Pelaku lantas menanyakan ukuran payudara korban.
Korban yang telah menyatakan tidak bersedia menjawab karena hal tersebut sensitif, terus didesak pelaku yang langsung mengimingi gaji.
Pelaku pun meminta korban foto diri hanya mengenakan bra, tujuannya adalah untuk membandingkan dengan perempuan lain.
Korban menolak.
Korban Diancam
Pelaku pun mengancam akan mem-blacklisted korban dari semua grup HR. Pelaku menggunakan alasan "sudah setengah jalan seleksinya".
Korban mengungkapkan pelecehan seksual yang dialaminya, dalam postingan di LinkedIn.
Postingan tersebut pun langsung diberikan atensi oleh netizen. Banyak yang mendukung korban yang telah mengungkapkan kasus ini.