Prof Zubairi Bicara Hoaks Vaksin COVID-19 Jadi Penyebab Hepatitis Akut Misterius

16 Mei 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis penyakit dalam senior, Prof Zubairi Djoerban, berbicara soal isu keterkaitan COVID-19 dengan hepatitis akut misterius. Apa kata Prof Zubairi?
ADVERTISEMENT
"Tidak. Ada penelitian kasus yang sangat rinci yang di Alabama, Amerika itu, kemudian diterbitkan di majalah namanya Mortality Weekly Report CDC, itu ternyata tidak ada tanda sama sekali berdasar pemeriksaan yang sangat lengkap bahwa anak-anak ini pernah terkena COVID," kata Zubairi kepada kumparan, dikutip Senin (16/5).
"Kemudian para ahli yang lain juga mendukung data ini," imbuhnya.
Lantas bagaimana kalau isu keterkaitan dengan vaksin COVID-19?
"Sedangkan kalau mengenai vaksin, sempat ada gosip atau hoax, kan beberapa vaksin termasuk Jhonson & Jhonson dan juga Astrazeneca, itu dibuatnya memanfaatkan teknologi yang memakai adenovirus," tutur dia.
Adenovirus merupakan virus yang diduga amat kuat sebagai penyebab penyakit yang baru ini. Tapi ternyata virusnya beda.
ADVERTISEMENT
"Jadi untuk yang membuat vaksin astrazeneca maupun JnJ itu adalah adenovirus ternyata macam-macam, yang amat berbeda dengan adenovirus 41 yang diduga menjadi penyebab penyakit baru ini. Lagi pula adenovirus yang untuk membuat vaksin itu sudah direkayasa, sehingga tidak bisa lagi menular, tidak bisa lagi replikasi," urainya.
"Dan semua anak yang dengan penyakit baru ini yang di Inggris memang usia yang sama sekali tidak ada yang divaksin terhadap COVID-19. Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungan sama sekali dengan vaksinasi untuk COVID-19," tegasnya.
Reporter: Devi Pattricia