Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Prof Zubairi: Influenza A Berbahaya, di AS Picu 21.410 Kematian di 2022-2023
6 Januari 2025 11:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Guru Besar UI Prof Zubairi Djoerban bilang penyakit Influenza A tergolong berbahaya. Di Amerika Serikat, kasusnya puluhan ribu tiap tahun.
ADVERTISEMENT
"Apakah Influenza A itu berbahaya? Berbahaya banget. Karena itu harus vaksinasi, jadi bayangin di AS suatu negara yang kita yakini maju, modern, dan kayak itu ternyata kematian akibat Influenza itu tinggi banget," kata Zubairi dalam keterangannya dikutip Senin (6/1).
Ia menjelaskan tahun 2022 hingga 2023 ada 21.410 kasus kematian. Selain itu, pada 2017-2018 angka kematiannya justru lebih gawat.
"Kemudian yang paling gawat itu 2017 sampai 2018 itu yang meninggal 51.000. Influenza A itu virusnya sangat banyak di komponen itu. Misalnya Anda disuntik tahun lalu kalau sekarang apakah ada daya lindung? Tidak ada," kata dia.
Ia menjelaskan Influenza A berbeda dengan HMPV yang kini merebak di China. Di AS saat ini memang tengah ada imbauan masyarakat untuk memakai masker.
ADVERTISEMENT
"Setiap tahun vaksinasi. Karena di negara maju maupun tidak mencapai 100 persen, apakah di sana ada yang miskin? Ada. Nah yang miskin itu ada yang tidak punya rumah," tutur dia.
"Nah yang punya rumah juga ada yang tidak punya pemanas. Jadi waktu musim dingin di luar rumah kedinginan sudah bisa bikin meninggal. Apalagi ditambah influenza yang berat," kata Eks Ketua Satgas COVID-19 IDI itu.
Kondisi di AS
Tak cuma China saja yang mengalami peningkatan pesat penyakit pernapasan pada musim dingin ini, Amerika Serikat (AS) juga setali tiga uang. Bahkan, di AS sudah muncul seruan untuk memakai kembali masker untuk mencegah penularan.
Di AS, musim dingin juga memicu peningkatan empat kasus penyakit, yaitu: flu, Covid-19, RSV, dan norovirus (flu perut). Istilah populernya adalah quad-demic, yaitu empat jenis penyakit atau infeksi menyebar secara bersamaan di suatu populasi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Daily Mail, Senin (6/1), penyakit menyebar mulai pada musim libur Natal 2024. Penularan diperkirakan meningkat saat orang-orang kembali bekerja setelah libur Natal dan Tahun Baru 2025. Tingkat vaksinasi di AS yang menurun juga berkontribusi pada munculnya quad-demic.
Daily Mail mengungkapkan, data menunjukkan bahwa kasus norovirus (flu perut) berada pada level tertinggi untuk periode tahun ini sejak 2012, sementara rawat inap RSV naik hampir 40 persen dalam dua minggu.
Diperkirakan 3,1 juta orang telah jatuh sakit karena flu sejauh musim ini, sementara 37.000 orang telah dirawat di rumah sakit dan 1.500 orang telah meninggal. Dan jumlah negara bagian dengan tingkat penyakit yang 'sangat tinggi' telah meningkat empat kali lipat dalam seminggu menjadi delapan.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan juga ada 2,5 hingga 4,4 juta kasus Covid antara 1 Oktober dan 7 Desember 2024, termasuk 72.000 hingga 120.000 rawat inap dan 8.200 hingga 13.000 kematian.
Lonjakan infeksi mendorong kembalinya kewajiban memakai masker di beberapa negara bagian di AS. Masker sempat menjadi kewajiban di AS pada pandemi COVID-19.
Pekan ini, rumah sakit di Wisconsin menjadi yang terbaru yang memberlakukan pemakaian masker kembali.