'Profesor' Husnawi Ajarkan Anak-anak Melukis Gratis Lewat GaleriKU

7 Juli 2018 16:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Husnawi seniman dan pemilik GaleriKU (Foto: Resnu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Husnawi seniman dan pemilik GaleriKU (Foto: Resnu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Husnawi, seniman lukis berusia 54 tahun ini punya niat mulia. Dia ingin mengajarkan anak-anak di desa melukis tanpa dibayar.
ADVERTISEMENT
Lewat geleri seni miliknya, GaleriKU, Husnawi membuat program 'Melukis Gratis dari Desa ke Desa Bersama GaleriKU'. Keinginan untuk berkontribusi kepada masyarakat jadi tujuan program melukis gratis tersebut.
“Setelah mendirikan GaleriKU, kemudian saya berpikir, jika hanya pajang karya lantas untuk apa? Saya harus bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat,” ujarnya saat ditemui kumparan pada Minggu (2/7).
Galeri seni milik pria asal Palu itu didirikan sejak tahun 2013 dan menampung lebih dari 500 lukisan. Lokasinya berada di rumah Husnawi di kawasan Karawaci, Tangerang. Nama GaleriKU berasal dari kata galeri dan aku yang berarti tempat pajang karya milik bersama.
“Galeri artinya tempat pajang karya. Kenapa saya pakai ‘ku’ karena itu milik saya. Itu menujukkan seolah-olah juga milik dia dan mereka,” pungkas Husnawi.
Husnawi seniman dan pemilik GaleriKU (Foto: Resnu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Husnawi seniman dan pemilik GaleriKU (Foto: Resnu/kumparan)
Husnawi bercerita, awalnya kegiatan melukis gratis ini hanya ditujukan untuk anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Namun, Husnawi merasa perjuangannya belum cukup luas.
ADVERTISEMENT
Kemudian ia memutuskan untuk bergerilya dari desa ke desa menemui anak-anak yang dirasa butuh lebih banyak pendidikan melukis dan membaca.
Hingga kini, program tersebut masih terus berjalan menggunakan dana pribadinya. Setiap bulannya, Husnawi menyisihkan Rp 1 juta dari penghasilan sebagai guru honorer di SMAN 11 Kota Tangerang untuk membeli peralatan melukis seperti kertas, alas dan krayon.
"Sebagai guru honorer dengan gaji sekian, saya sisihkanlah sebagian penghasilan untuk kegiatan ini. Setiap bulan itu lebih dari Rp 1 juta untuk program ini," lanjut Husnawi.
Bagi pria yang akrab disapa 'Profesor' oleh anak-anak muridnya ini, nominal tersebut tak berarti apapun dibandingkan kebahagiaan anak-anak yang diajarnya.
"Apa yang saya dapat? Lebih dari segala-galanya. Saya sangat puas dan bahagia ketika mengajari anak-anak," lanjut Husnawi.
ADVERTISEMENT
Anak-anak memang akrab menyapa Husnawi dengan panggilan 'Profesor'. Menurutnya, sebutan itu datang dari sang ayah yang memang bergelar Profesor dalam bidang seni.
"Saya ini Sarjana Pendidikan Seni, namun mungkin karena ayah saya memang seorang Profesor jadi keterusan memanggil saya 'Profesor'," tuturnya.
Husnawi bertekad akan terus mengajar anak-anak melukis hingga dirinya tak mampu lagi.
“Selama saya bisa, selama saya hidup dan selama saya kuat saya akan terus melakukan perjuangan,” tuturnya.