Profil Duo Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Masuk Gugus Tugas Sinkronisasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri), Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad (tengah) di Kantor Kementerian Keuangan. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Belum dilantik, paslon terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kini punya tim baru. Namanya Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Anggotanya 'orang dekat' Prabowo. Semua dari Partai Gerindra.

Begini strukturnya:

Ketua:

Sufmi Dasco Ahmad (Ketua Harian Gerindra)

Wakil Ketua:

Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra)

Anggota bidang ekonomi dan keuangan:

Thomas M. Djiwandono

Anggota:

Budisatrio Djiwandono

Prasetiyo Hadi

Sugiono

Tugas mereka untuk mempermudah kerja Prabowo-Gibran setelah dilantik dengan sinkronisasi dengan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Profil Duo Djiwandono

Menarik dilihat ada dua nama Djiwandono di struktur ini. Keduanya adalah keponakan Prabowo.

Lantas bagaimana sepak terjang mereka?

Thomas Djiwandono

Thomas Djiwandono, Bendum Gerindra Foto: Dok Gerindra

Dimulai dari Thomas Djiwandono. Ia akrab disapa Tommy, saat ini menduduki jabatan Bendahara Umum Partai Gerindra.

Tommy lahir di Jakarta, 7 Mei 1972. Ia adalah anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.

Ayahnya adalah mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Sedangkan ibunya adalah kakak kandung Prabowo.

Tommy juga merupakan cicit R.M Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank BNI 46. Thomas sudah menikah dan dikaruniai tiga orang anak.

Berikut latar belakang pendidikan Tommy:

Sementara berikut rekam kariernya:

1993: Wartawan Magang Majalah Tempo

1994: Wartawan Indonesia Business Weekly

Analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong

2006: Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis

Sementara di politik, ia juga pernah menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat.

Di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi, Tommy akan spesifik mengurus sektor keuangan

Budi Djiwandono

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Budi Djiwandono di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan. Foto: Haya Syahira/kumparan

Budi Djiwandono belakangan wajahnya wara-wiri di media sosial. Dia digadang-gadang jadi salah satu calon kuat yang akan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Terbaru, ia menegaskan tidak akan maju karena diamanahi Prabowo untuk konsisten menjadi anggota DPR.

Budi, lulusan Universitas Clark, AS, yang lahir pada 25 September 1981 itu kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Ia adalah adik kandung dari Tommy.

Sejak awal, Budi memulai karier politik dari organisasi sayap Gerindra, TIDAR pada 2008-2016. Dia lalu berkiprah sebagai pengurus Gerindra hingga akhirnya pada posisi anggota Dewan Pembina DPP Gerindra pada 2020 hingga sekarang.

Kariernya di DPR memang tidak begitu mulus. Pada Pileg 2014 dia maju dari Dapil Kaltim tapi tidak lolos. Pada 2017, dia akhirnya masuk sebagai anggota DPR karena menggantikan anggota lainnya yang meninggal alias PAW.

Pada Pileg 2019, barulah Budi lolos ke DPR dengan perolehan suara 71.207.

Budi semakin jadi sorotan pada Pilpres 2024. Dia menjadi Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran. Sejak saat itu, wajahnya semakin sering muncul.

Di luar soal karier politik, Budi juga jadi perhatian saat menjadi mualaf pada 3 Desember 2023.

Budi yang semula beragama Katolik dengan nama baptis Gerardus, masuk Islam di bawah bimbingan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar. Prosesi masuk Islam ini dihadiri juga oleh sang paman, Prabowo.

Tak lama setelah masuk Islam, Budi melepas masa lajangnya pada usia 42 tahun. Budi menikahi Ludmilla FS atau Milla Gunawan pada 29 Desember 2023.

Milla memiliki seorang anak dari pernikahan sebelumnya. Pernikahan Budi dan Milla menjadi buah bibir karena keduanya telah bersahabat selama 25 tahun. Dikabarkan, Milla adalah cinta pertama Budi pada 1996 silam.