Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Profil Haris Pertama, Ketum KNPI yang Diserang OTK di Restoran Cikini
21 Februari 2022 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Haris mengatakan, dia diserang OTK sebanyak 3 orang. Mereka menyerangnya saat baru keluar dari mobilnya menuju salah satu restoran.
"Orang tersebut menghajar dengan batu dan benda tumpul lainnya," kata Haris lewat keterangannya, Senin (21/2).
Haris saat ini telah menjalani perawatan di rumah sakit. Dia juga mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke kepolisian. Lalu siapa sebenarnya Haris Pertama?
Haris merupakan pria kelahiran Jakarta pada 6 Oktober 1983. Dia menyelesaikan pendidikan terakhirnya sebagai magister di Universitas Brawijaya (2021).
Selama ini sosok Haris dikenal publik sebagai Ketua Umum KNPI sejak terpilih pada 2018 lalu. Kepemimpinan Haris sebagai Ketua Umum KNPI sempat menjadi polemik setelah adanya dualisme di tubuh KNPI. Haris mengeklaim bahwa dirinyalah yang diakui di Kemenkumham sebagai pengurus KNPI.
ADVERTISEMENT
Nama Haris belakangan ini tengah menjadi perhatian publik, terutama saat dirinya melaporkan Abu Janda pada Januari 2021 lalu terkait dugaan SARA. Namun, kasus tersebut tak menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Haris selama ini dikenal kerap mengkritisi para buzzer di media sosial. Terbaru, dia juga melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri. Alhasil, Ferdinand ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian.
Lewat akun twitternya @knpihari, Dia juga mengkritisi terkait izin usaha pengelolaan lahan hutan.
"Transparansi data perusahaan yang telah melakukan Kegiatan usaha didalam kawasan Hutan yang tidak memiliki perizinan di bidang Kehutanan harus dibuka ke masyarakat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).@KementerianLHK," tulis Haris di akun twitternya.
Hingga kini kasus penyerangan Haris masih menjadi tanda tanya terkait siapa pelakunya.
ADVERTISEMENT