Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Profil Ilham Habibie: Anak BJ Habibie yang Didukung NasDem di Pilgub Jabar
6 Juni 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Partai NasDem resmi mengusung putra sulung Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2024. Surat rekomendasi dukungan ini diberikan langsung oleh Ketum NasDem, Surya Paloh, di DPP NasDem, Kamis (6/6).
ADVERTISEMENT
"Bung Ilham, hari ini DPP Partai NasDem telah menetapkan arti kehadiran saudara sebagai calon gubernur atau wakil gubernur untuk Provinsi Jawa Barat pada Pilkada yang insyaallah akan berlangsung pada bulan November," kata Surya Paloh usai memberikan rekomendasi kepada Ilham.
Dalam acara itu, Ilham mengaku langkahnya masuk ke dunia politik diambil dengan cepat dan hanya butuh waktu sekitar tiga pekan saja. Ia mengungkapkan, ia akan membawa visi-misi yang salah satu fokus utamanya adalah di bidang pendidikan.
Siapa Ilham Akbar Habibie?
Ilham Habibie lahir saat ayahnya, BJ Habibie, masih berada di Jerman. Putra pertama Habibie dengan Hasri Ainun Besari Habibie ini lahir di Aachen, Jerman, pada 16 Mei 1963, dan sempat tinggal di sana selama hampir 31 tahun.
ADVERTISEMENT
Ilham menempuh pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi di Jerman. Saat kuliah, ia mendaftar di Technical University of Munich dan mendapat gelar insinyur hingga doktor di bidang teknik penerbangan. Ia lulus bahkan lulus dengan predikat summa cum laude.
Ketertarikannya dengan pesawat diturunkan dari ayahnya yang juga merupakan tokoh di bidang dirgantara. Selepas kuliah, Ilham bahkan sempat bekerja di Boeing.
Di tengah kariernya di Boeing, ia diminta oleh ayahnya untuk membantu Indonesia membangun pesawat terbang pertama mereka. Ia lalu didaulat sebagai Direktur Marketing PT Dirgantara Indonesia dan membantu mengembangkan proyek pesawat N-250. Sayangnya proyek ini terhenti karena kondisi ekonomi Indonesia saat itu tak memenuhi syarat dari International Monetary Fund (IMF).
Setelah proyeknya mandek, Ilham pun keluar dari PT Dirgantara dan membantu perusahaan keluarganya, Grup Ilthabi Rekatama, menggantikan adiknya, Thareq Kemal Habibie yang ingin mencoba bidang lain. Karena pada dasarnya Ilham saat itu bukan pebisnis, ia merasa kesulitan memimpin perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Solusinya, Ilham lalu belajar ilmu manajemen di School of Business, Universitas Chicago, Singapura pada 2003. Dengan bekal ilmu barunya itu dan dasar pengetahuannya di bidang teknik pesawat, langkah Ilham di dunia bisnis semakin mantap.
Ilham beberapa kali diminta menjadi pemimpin di berbagai perusahaan nasional hingga global. Misalnya saja di PT Industri Mineral Indonesia hingga di PT Global Group Asia.
Karier yang moncer di dunia bisnis tak membuat Ilham lupa dengan mimpinya dan ayahnya untuk membuat pesawat terbang milik Indonesia. Melalui perusahaan keluarganya, Ilham menanamkan modal ke perusahaan pembuat pesawat terbang yang ia dirikan bersama ayahnya, PT Regio Aviasi Industri. Di sana ia kembali mengembangkan penerus pesawat N-250.
Ilham juga dikenal aktif berorganisasi. Salah satunya adalah saat ia menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2010-2015 silam.
ADVERTISEMENT