Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Profil Nezar Patria, Staf Khusus Erick Thohir yang Jadi Wamenkominfo
17 Juli 2023 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi melantik Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7). Nezar dilantik bersama dengan Budi Arie yang menjadi Menkominfo menggantikan Johnny G Plate.
ADVERTISEMENT
Nezar lahir di Sigli (Pidie), Aceh, 5 Oktober 1970. Sebelum menjadi Wamenkoinfo, dia menjabat Staf Khusus V Bidang Komunikasi Menteri BUMN RI sejak 7 Juni 2022.
Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020 hingga 25 April 2022. Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada 31 November 2021 hingga 13 Juni 2022.
Sebelum terjun ke pemerintahan, Nezar dikenal sebagai seorang aktivis, penyair juga jurnalis. Dia merupakan lulusan S1 Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 1997. Pendidikan S2 diambil di History of International Relations, the London School of Economics and Political Science (LSE), University of London, Inggris, pada 2007.
Kemudian dia menyelesaikan gelar MBA (School of Business and Management) di SBM ITB Bandung tahun 2022. Selain itu juga mengambil gelar MBA (Graduate School of Business-GSB) di Universiti Sains Malaysia, Penang tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Nezar adalah putra dari tokoh pers senior Aceh yang juga Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar.
Selama di kampus, Nezar aktif dalam gerakan mahasiswa prodemokrasi di awal 1990-an hingga reformasi.
Dia pernah tercatat sebagai Sekjen Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), organisasi yang berani mengkritik Orba. Aktivitasnya membuat dia menjadi salah satu dari 13 orang yang diculik Tim Mawar pada masa Orba.
Pada tahun 1998, dia memutuskan menjadi seorang jurnalis dan bekerja menjadi wartawan di Tempo tahun 1999-2008. Dia kemudian berkarier di media online Viva dan CNN Indonesia Digital.
Pada 2015, dia menjadi pemimpin redaksi media berbahasa Inggris, The Jakarta Post.
Nezar kemudian terpilih sebagai anggota Dewan Pers (2016-2019) dari unsur wartawan. Di lembaga independen yang dibentuk untuk melindungi kemerdekaan pers ini, Nezar menjabat Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga.
ADVERTISEMENT
Pada 7 Juni 2022, Nezar diangkat menjadi Staf Khusus V Bidang Komunikasi BUMN di bawah Menteri BUMN Erick Thohir.
Kiprah Nezar sebagai Staf Khusus Menteri BUMN antara lain pada Kamis (13/7/2023), Nezar mewakili Erick Thohir melaporkan konten podcast Tempodotco kepada Dewan Pers di Jakarta.
Konten berjudul 'Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP (Bocor Alus Politik)' itu dinilai tidak memenuhi prinsip-prinsip kerja jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik.