Program Makan Siang Gratis di India Muncul dari Ruang Sidang Mahkamah Agung

3 April 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa menyantap makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto:  NOAH SEELAM / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Siswa menyantap makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto: NOAH SEELAM / AFP
ADVERTISEMENT
Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka menyebut akan belajar dari India soal program makan siang gratis. India menerapkan kebijakan tersebut secara nasional sejak 2002 silam.
ADVERTISEMENT
"Intinya kita persiapkan skema terbaik, belajar dari negara-negara lain yang sudah menjalankan program ini," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (2/4), sehari setelah dia menerima Dubes India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty.
Lantas, seperti apa sejarah makan siang gratis di India?

Dari Tamil Nadu ke Mahkamah Agung

Makan siang gratis di India awalnya diperkenalkan di Madras (kini Chennai), ibu kota negara bagian Tamil Nadu pada 1925. Kala itu, India masih dijajah Inggris.
Program itu kemudian diluncurkan pemerintah pusat pada 1995 dengan nama Nutritional Support to Primary Education (NP-NSPE). Lalu diperkuat lagi pada 2002 setelah ada putusan Mahkamah Agung (MA) India.
Gedung Mahkamah Agung India Foto: mukesh_graphics/Shutterstock
India tidak memiliki Mahkamah Konstitusi (MK) seperti di Indonesia. Oleh sebab itu, gugatan terkait konstitusi juga disidangkan di MA.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jurnal berjudul Food from the Courts: The India Experience (2012), putusan MA pada November 2001 itu bermula dari gugatan People's Union for Civil Liberties (PUCL) setelah kekeringan parah yang menyebabkan kelaparan massal di sejumlah daerah India.
Gugatan PUCL sebetulnya sederhana saja. Mereka memandang bahwa pemerintah India gagal dalam menjalankan konstitusi karena masih ada orang yang kelaparan. Padahal konstitusi di India menyebut negara berkewajiban meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.
Siswa antre untuk mendapatkan makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto: NOAH SEELAM / AFP
Pemerintah India memang sudah punya program makan siang gratis sejak 1995. Namun, program tersebut masih jauh dari kata sempurna. Tidak semua negara bagian menerapkan dan targetnya juga hanya menyasar siswa kelas I-V SD. Siswa-siswa yang kelaparan masih banyak.
Setelah persidangan yang panjang, MA akhirnya memutuskan bahwa pemerintah perlu menyediakan makan siang gratis di semua sekolah negeri atau sekolah yang dibantu oleh pemerintah. Keputusan ini wajib dieksekusi oleh setiap perdana menteri dan gubernur yang menjabat.
ADVERTISEMENT
Putusan MA berbunyi sebagai berikut.
Program makan siang gratis di India pun mulai didistribusikan pada 2002 silam. Nama programnya adalah Mid-Day Meal (MDM) yang kini berubah menjadi PM Poshan.
Siswa antre untuk mendapatkan makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto: NOAH SEELAM / AFP

Anggarannya 60:40

Secara umum, pemerintah pusat India membagi beban anggaran dengan pemerintah negara bagian/union territory untuk menjalankan program makan siang gratis. Pembagian anggarannya adalah 60 persen oleh pemerintah pusat dan 40 persen oleh pemerintah negara bagian.
Namun, tiap negara bagian justru menanggung proporsi penganggaran yang berbeda-beda. Berdasarkan laporan Global Child Nutrition Foundation 2020, negara bagian di India cenderung menanggung biaya lebih besar.
Siswa antre untuk mendapatkan makanan saat istirahat makan siang di sebuah sekolah menengah negeri di pinggiran Hyderabad, India, pada 23 November 2021. Foto: NOAH SEELAM / AFP
Menurut aturan, pemerintah juga dapat memobilisasi dukungan masyarakat dan mendorong kemitraan pemerintah-swasta untuk program makan siang gratis.
ADVERTISEMENT
Pemerintah India, misalnya, bermitra dengan organisasi nirlaba seperti Akshaya Patra. Sedang Karnataka adalah negara bagian pertama yang melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam menyediakan makanan siang hari kepada anak-anak sekolah di India.