Protes Pecah di Meksiko Imbas Senat Sahkan RUU Reformasi Sistem Peradilan

11 September 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran memasuki gedung Senat saat proposal reformasi peradilan disetujui oleh DPR dan didukung oleh para senator pada tahap komisi, di Mexico City, Meksiko, Selasa (10/9/2024). Foto: Paola Garcia/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran memasuki gedung Senat saat proposal reformasi peradilan disetujui oleh DPR dan didukung oleh para senator pada tahap komisi, di Mexico City, Meksiko, Selasa (10/9/2024). Foto: Paola Garcia/REUTERS
ADVERTISEMENT
Senat Meksiko telah menyetujui reformasi sistem peradilan yang kontroversial, para hakim di negara itu akan dipilih melalui pemungutan suara umum.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini memicu protes besar-besaran di berbagai kota, dengan ribuan demonstran turun ke jalan menentang perubahan tersebut.
Para demonstran bahkan menerobos masuk ke gedung Senat saat pemungutan suara berlangsung.
Demonstran mengibarkan bendera Meksiko berukuran besar di dekat kursi alternatif Senat Meksiko, setelah pengunjuk rasa menerobos masuk ke gedung Senat di pusat bersejarah Kota Meksiko, Meksiko, Selasa (10/9/2024). Foto: Raquel Cunha/REUTERS
Pendukung reformasi ini berargumen bahwa pemilihan hakim secara langsung akan membuat mereka lebih bertanggung jawab kepada rakyat.
Namun, para kritikus khawatir langkah ini justru akan melemahkan sistem pengawasan dan keseimbangan kekuasaan di Meksiko serta memperkuat dominasi partai penguasa, Morena.
Pemungutan suara di Senat menjadi langkah terakhir sebelum undang-undang tersebut resmi disahkan.
Reformasi ini pun mendapat dukungan penuh dari Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, yang menganggapnya sebagai langkah maju untuk demokrasi di Meksiko.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memberi isyarat saat berbicara dalam konferensi pers harian pagi hari di Istana Nasional di Mexico City pada 23 Agustus 2024. Foto: YURI CORTEZ/AFP
Dalam sesi pemungutan suara yang berlangsung alot hingga larut malam, seorang senator oposisi secara mengejutkan memberikan suara mendukung reformasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sikap oposisi itu memungkinkan perolehan suara mayoritas dua per tiga yang diperlukan untuk mengubah konstitusi.
Meski akan ada perdebatan lebih lanjut mengenai rincian RUU ini sebelum mendapat persetujuan akhir, hasil pemungutan suara dianggap sebagai kemenangan besar bagi Presiden Obrador.
Reformasi ini juga menandai akhir masa jabatan Obrador yang akan selesai pada 30 September mendatang.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador berjalan di tengah para pendukung saat ia menghadiri pawai untuk mendukung kebijakan pemerintahnya dan untuk menandai empat tahun masa jabatannya di Mexico City, Meksiko, Minggu (27/11/2022). Foto: Luis Cortes/REUTERS
Selama enam tahun masa jabatannya, ia kerap berselisih dengan Mahkamah Agung Meksiko karena beberapa kali memblokir kebijakan yang diusulkannya terkait sektor energi dan keamanan.
Di bawah sistem baru yang disahkan ini, hakim Mahkamah Agung akan dipilih melalui pemilihan umum. Sistem ini menjadi sebuah langkah yang semakin memperjelas arah politik Meksiko ke depan.