PRT di Bandung Barat yang Dianiaya Majikan Akhirnya Kembali ke Kampung Halaman

3 November 2022 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja rumah tangga (PRT) yang jadi korban penganiayaan di Bandung kembali ke rumahnya di Garut usai perawatan di RS, Rabu (2/11).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja rumah tangga (PRT) yang jadi korban penganiayaan di Bandung kembali ke rumahnya di Garut usai perawatan di RS, Rabu (2/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rohimah (29), pekerja rumah tangga (PRT) yang menjadi korban penganiayaan dan penyekapan oleh majikannya akhirnya kembali pulang ke kampung halamannya. Sebelumnya, ia mendapat perawatan di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung untuk menyembuhkan luka yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Menggunakan ambulans milik Pemerintah Kabupaten Garut, Rohimah kembali ke rumahnya di Kampung Cinangor, Desa Panguereunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (2/11). Kedatangannya itu disambut tangisan anaknya yang masih berusia 8 tahun, AP.
Selain AP, sejumlah tetangga Rohimah pun sempat ikut menyambut di sepanjang jalan hingga rumah, juga sambil meneteskan air mata. Bagaimana tidak, Rohimah diturunkan dari ambulans ke rumahnya menggunakan brankar.
Melihat kondisi itu, warga yang hadir pun sesekali mengumpat yang ditujukan kepada pelaku penganiayaan. “Dasar manusia biadab,” katanya.
Sesampainya di dalam rumah, Rohimah yang sudah bisa berkomunikasi mendapat kunjungan dari para tetangganya. Para tetangga menanyakan apa yang sebenarnya terjadi di Perumahan Bukit Permata, Blok G1, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat itu.
Pekerja rumah tangga (PRT) yang jadi korban penganiayaan di Bandung kembali ke rumahnya di Garut usai perawatan di RS, Rabu (2/11). Foto: Dok. Istimewa
Amid (69), ayahanda Rohimah mengaku sangat bersyukur anaknya kini sudah kembali ke rumahnya. “Alhamdulillah, berkat doa dan bantuan semuanya anak saya sekarang sudah kembali ke rumah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelum Rohimah kembali ke rumah, Amid mengaku sangat kurang tidur. Dalam kurun waktu beberapa hari, ia terus memikirkan kondisi anaknya itu.
“Saya gak bisa tidur karena kepikiran terus anak yang lagi dirawat di rumah sakit,” ucapnya.