Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pukul Mundur Junta, Kelompok Bersenjata Myanmar Rebut Pantai Wisata Populer
25 Juni 2024 14:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kelompok bersenjata Myanmar merebut pantai paling populer di negara itu. Pasukan junta militer dilaporkan dipukul mundur sampai bandara setempat.
ADVERTISEMENT
Informasi itu disampaikan militer dan saksi mata pada Selasa (25/6). Pada saat bersamaan Negara Bagian Rakhine masih dihantam pertempuran sengit.
Sejak November 2023 lalu, kelompok pemberontak bersenjata dari Arakan Army (AA) menyerang pangkalan militer di Rakhine. Serangan itu mengakhiri gencatan senjata untuk menghentikan kekerasan yang pecah akibat kudeta pada 2021 lalu.
Beberapa hari terakhir pertempuran antara AA dan junta pecah di sekitar Pantai Ngapali di sebelah selatan Rakhine. Pantai itu dikenal sebagai lokasi wisata populer yang dikelilingi resor mewah.
Laporan berbagai saksi mata, Ngapali berhasil dikuasai kelompok bersenjata.
Peperangan di sana membuat kota terdekat dari Ngapali, Thandwe terimbas. Sejak Senin (24/6) warga sekitar Thandwe sudah mengungsi ke berbagai tempat.
"Hampir setiap orang di kota ini kabur. Cuma ada sedikit orang berada Thandwe," kata saksi mata yang namanya minta dirahasiakan demikian dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
"Kemarin ada roket yang mendarat di kota ini. Kami juga mendengar suara tembakan senjata berat berulang kali," sambung dia.
Sumber militer Myanmar mengakui akibat serangan AA membuat aparat keamanan terpaksa mundur sampai bandar udara terdekat. Tempat itu kini dikendalikan penuh oleh militer.
Bandara Thandwe pun sudah berhenti beroperasi sejak awal Juni ini, atau ketika AA mengintensifkan serangan ke wilayah ini.
Sejak November 2023, posisi junta militer di Rakhine semakin terdesak. Pasukan AA berhasil merebut sejumlah titik di perbatasan Bangladesh dan India.
Hanya ibu kota Rakhine, Sittwe, dan sejumlah kecil wilayah di negara bagian itu masih dikuasai junta.
Pasukan AA sendiri berulang kali menegaskan, perlawanan mereka terhadap junta ditujukan agar mendapat otonomi lebih luas.
ADVERTISEMENT