Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keindahan Terumbu Karang Pulau Kri Sebelum Dirusak Kapal Pesiar
13 Maret 2017 7:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kasus hancurnya terumbu karang di area Pulau Kri akibat kapal Caledonian Sky yang 'salah' labuh telah menyita perhatian yang besar dari masyarakat. Tak heran semua mata tertuju padanya, sebab Pulau Kri merupakan salah satu permata Timur yang masyhur akan hamparan terumbu karang dan keanekaragaman ekosistem laut yang sangat kaya.
ADVERTISEMENT
Pulau Kri terletak di barat Kota Sorong, dekat dengan Pulau Mansuar. Pulau Kri termasuk dalam Desa Yenbuba, di Distrik Meos Mansar, Kabupatn Raja Ampat, Papua Barat.
Dengan keindahan laut dan biotanya, Pulau Kri dikenal sebagai salah satu pulau yang menawarkan lokasi snorkeling dan menyelam yang sangat indah. Ombaknya yang cenderung tenang membuat Pulau Kri menjadi pilihan pertama yang dituju untuk bentuk aktivitas olahraga air. Bagi para wisatawan, disediakan setidaknya 15-20 homestay di Pulau Kri.
Bila dibandingkan dengan pulau lainnya, Pulau Kri memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di Raja Ampat. Sebagian besar ditumbuhi dengan pohon dan masih berupa hutan. Sebagian besar area pantai dapat diakses secara terbuka untuk melakukan aktivitas dan olahraga air, mulai dari berenang hingga menyelam. Beberapa lokasi untuk menyelam dekat dengan beberapa resort keluarga, seperti resort Sorido dan Kri Eco. Karena keindahan laut dan tersedianya resort keluarga yang nyaman, Pulau Kri menjadi pulau yang paling sering untuk dikunjungi dan disukai oleh para wisatawan.
ADVERTISEMENT
Daya tarik utama Pulau Kri adalah keindahan koral yang tumbuh subur di sekitarnya. Para turis dapat mengabadikan foto koral tersebut, namun tak diperbolehkan untuk memindahkan atau mengambil foto dengan teknik atau alat yang bisa berpotensi merusak koral.
Sementara, untuk daya tarik wisata budaya, Pulau Kri menawarkan berbagai kearifan lokal. Salah satunya adalah menunjukan cara menangkap ikan secara tradisional menggunakan tombak. Teknik ini disebut sebagai 'Molo'. Hanyalah orang lokal yang mampu melakukan ini, karena membutuhkan keahlian dan juga pengalaman.
Bila sudah 'bosan' di Pulau Kri, para wisatawan dapat menjelajah ke tiga pulau lainnya: Pulau Mensuar, Pulau Batanta, dan Pulau Waigeo.
Namun, selaiknya peribahasa berakit-rakit ke hulu dan berenang-renang kemudian, perjalanan menuju surga Pulau Kri memang dikenal begitu panjang dan melelahkan, terutama para wisatawan yang datang dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
Untuk sampai di Pulau Kri, titik pertama yang harus dituju adalah Bandara Marinda di Kota Waisai. Dari bandara tersebut, para wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Waisai. Di pelabuhan, akan ada serangkaian speedboat yang bisa mengantarkan hingga Pulau Kri.
Dan setelah perjalanan panjang di darat dan air, para wisatawan akan disuguhi keindahan serta ketenangan laut Pulau Kri. Terbayar sudah seluruh peluh dan lelah sepanjang jalan menuju Kri.
Sayangnya, keindahan laut Pulau Kri kini rusak. Sebuah kapal pesiar Inggris melewati area tersebut, padahal jelas-jelas dangkal. Saat ditarik menggunakan tugboat, kerusakan yang ditimbulkan semakin parah.
Otoritas Indonesia kini sedang menghitung kerugian yang ditimbulkan di kawasan seluas 1.600 meter persegi tersebut. Namun apapun upaya perbaikan yang dilakukan, tak akan mampu mengembalikan keindahannya dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT