Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Puspom TNI Terima Laporan Kasus Pembakaran Wartawan Tribrata TV di Karo
23 Juli 2024 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sempurna Pasaribu, yang menyebabkan ia sekeluarga tewas terpanggang, memasuki babak baru.
ADVERTISEMENT
Selain menetapkan 3 tersangka dalam kasus ini, Puspom TNI ikut melakukan penyelidikan.
"Sedang in process, sedang proses penyelidikan," ujar Danpuspom TNI, Mayjen Yusri Nuryanto kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (23/7).
Ia memastikan laporan mengenai kasus tersebut sudah diterima Puspom TNI dan tengah diselidiki Pomdam I/Bukit Barisan.
"Laporannya benar sudah kami terima. Penanganannya ditangani oleh Pomdam I Bukit Barisan," jelas Yusri.
Kasus ini berawal dari pemberitaan soal lokasi judi yang dibuat Rico Sempurna. Sempat beredar kabar ada oknum TNI yang terlibat dalam pembakaran. Eva Pasaribu, anak Rico yang lain, bahkan telah membuat laporan ke Pomdam I/Bukit Barisan.
Terkait hal itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, memang sempat ada komunikasi Rico dengan salah satu anggota TNI. Namun, menurutnya komunikasi itu tak terkait lokasi judi.
ADVERTISEMENT
"Memang dari awal-awal masih belum ada bukti-bukti yang mengarah ke sana, cuma orang ini pernah mendapatkan komunikasi mungkin dimarahin karena membuat (berita) dalam satu media gitu," kata Maruli menjawab pertanyaan wartawan di Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Sejumlah informasi yang diterima, sempat diperdalam oleh Maruli. Namun belum ada bukti kuat yang mengarah ke keterlibatan anggotanya.
Namun ia memastikan tak akan memberikan perlindungan jika ada anggota TNI yang terlibat.
"Karena kami juga ngapain ngelindungin pelaku gituan, justru kalau kami ada yang berbuat salah kita kasih (hukuman), ngapain mesti (dibela)," ucap Maruli.
"Apalagi jahat bakar-bakar gitu kan, terus saya lindungi? Ya, rugi lah," pungkasnya.