Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Putin: Dua Terduga Peracun Skripal Adalah Warga Sipil
12 September 2018 15:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara atas diungkapnya identitas dua orang yang diduga meracuni eks mata-mata Negeri Beruang Merah, Sergei Skripal.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pekan lalu, kepolisian Inggris mengatakan dua orang yang meracuni Skripal bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Putin mengatakan, kedua orang itu bukan intelijen militer Rusia seperti yang diungkap oleh kepolisian Inggris.
"Kami tahu siapa mereka, dan kami sudah menemukan mereka," sebut Putin di sela pertemuan dengan Presiden China dan Perdana Menteri Jepang di Vladivostok, Rabu (12/9).
"Pastinya mereka adalah warga sipil," sambung dia.
Meski demikian, Putin tidak berkomentar lebih lanjut soal keterlibatan Petrov dan Boshirov atas tuduhan percobaan pembunuhan Skripal.
Otoritas Inggris menyatakan mereka tidak akan meminta Rusia mengekstradisi dua orang itu. Sebab, dalam kasus-kasus sebelumnya Rusia tidak akan pernah mengekstradisi warganya ke negara lain.
Tetapi, bila mereka ada di negara Eropa lain maka Inggris akan meminta negara-negara tersebut mengekstradisi dua orang itu.
ADVERTISEMENT
Percobaan pembunuhan terhadap Skripal dilakukan pada 4 Maret lalu. Ketika itu, Skripal yang merupakan agen mata-mata Rusia yang membelot ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku mal kota Salisbury.
Kepolisian Inggris menyebut, mereka menemukan racun syaraf novichok di tubuh Skripal. Racun tersebut dikembangkan oleh militer Uni Soviet pada 1970-1980-an.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:09 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini