Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Putra Moammar Khadafi Akan Calonkan Diri Jadi Presiden Libya
21 Desember 2017 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Juru Bicara keluarga Moammar Khadafi, Basem al-Hashimi al-Soul, menyebut Saif al-Islam akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum tahun depan. Saif adalah putra dari Khadafi, pemimpin Libya yang tewas dibunuh pada 2011 lalu.
ADVERTISEMENT
Al-Soul menyebut, Saif telah mendapat dukungan dan memenuhi semua syarat untuk menghentikan semua kekacauan dan kericuhan, yang meletup di Libya sejak Moammar tumbang.
"Saif al-Islam Khadafi, anak mantan Presiden Libya, menikmati dukungan dari suku-suku besar di Libya, maka dari itu dia akan maju dalam pemilihan presiden 2018 mendatang," sebut Al-Soul, seperti dikutip dari Africa News, Kamis (21/12).
Dia mengatakan, platform politik serta kampanye sebagai bentuk dukungan terhadap Saif menjelang pemilu mendatang segera diluncurkan dalam waktu dekat.
"Platform akan termasuk beberapa prosedur yang diharapkan Saif dapat diadopsi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu Libya bergerak dari periode transisi menuju kestabilan," jelas dia.
Al-Soul menyebut, Saif punya keinginan besar menyatukan semua faksi serta mengembalikan perdamaian. Sebab, jika hal itu terwujud maka kesejahteraan seperti pada saat ayahnya berkuasa akan kembali terjadi.
ADVERTISEMENT
"Dia punya rencana memperketat keamanan dan stabilitas yang sesuai dengan geografi Libya dan bekerja sama dengan semua faksi yang ada," ucapnya.
Pemerintah Libya yang didukung PBB mengindikasikan pemilu berlangsung pada pertengahan 2018 mendatang. Namun, tanggal pastinya belum ditentukan.
Saif merupakan residivis yang baru saja lepas dari hukuman penjara pada Juni lalu. Ia dijebloskan ke balik jeruji besi atas dakwaan pembunuhan terhadap demonstran pada Arab Spring pada 2011.
Sebenarnya Saif dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Namun, tanpa alasan jelas, otoritas Libya membebaskan yang bersangkutan dari penjara Zintan.
Setelah Khadafi terguling, Libya mengalami perang saudara yang melibatkan kelompok bersenjata dan pemerintah Tripoli. Pemerintah Libya kini terbagi dua, yaitu pemerintah Tripoli yang didukung PBB dan pemerintah Libya Timur.
ADVERTISEMENT
Militan di Zintan sebelumnya menolak menyerahkan Saif setelah vonis dijatuhkan di Tripoli dan memenjarakannya sendiri. Saif juga diburu oleh Mahkaman Kriminal Internasional yang menganggap pengadilan di Libya tidak memenuhi standar internasional.